sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Macron mengajak negara G20 tekan Taliban untuk pengakuan hak perempuan

Macron menilai pengakuan internasional harus dibayar dengan komitmen Taliban untuk menghargai HAM.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 05 Okt 2021 14:45 WIB
Macron mengajak negara G20 tekan Taliban untuk pengakuan hak perempuan

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan para pemimpin dunia pada KTT G20 bulan ini di Roma harus bersatu untuk mengirim pesan yang jelas kepada Taliban tentang persyaratan pengakuan internasional.

Dia mengatakan Taliban harus menawarkan jaminan bahwa mereka tidak akan bersekutu dengan kelompok teroris jika masyarakat global akan melihat mereka sebagai pemerintah Afghanistan yang sah.

Macron juga mengatakan pengakuan apa pun harus bergantung pada janji Taliban bahwa mereka akan memberi perempuan hak yang sama dengan laki-laki dan mengizinkan kelompok kemanusiaan dan bantuan asing mengakses negara berpenduduk sekitar 39 juta orang itu.

Pertemuan G20 akan digelar di ibukota Italia pada 30 dan 31 Oktober. Delegasi dari 19 negara dan perwakilan Uni Eropa akan membahas bagaimana menanggapi secara kolektif Taliban setelah kelompok itu merebut kekuasaan pada Agustus, 20 tahun setelah digulingkan oleh AS.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio France Inter yang disiarkan pada hari Selasa, Presiden Macron mengatakan tidak boleh ada pengakuan untuk pemerintah Taliban jika perempuan Afghanistan tidak dihormati.

"Saya percaya pengakuan internasional harus memiliki harga, dan martabat perempuan Afghanistan, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, harus menjadi salah satu poin yang kami tekankan, dan harus menjadi syarat bagi kami," katanya.

"Kami akan berbicara tentang Afghanistan. Kami benar-benar harus melakukannya, artinya kami, Eropa, Amerika, China, Rusia, kekuatan besar Afrika, Asia, Pasifik, dan Amerika Latin bersama-sama, kita harus memiliki pesan yang sangat jelas bahwa kita akan menetapkan kondisi untuk pengakuan Taliban," tandasnya.

Taliban ingin diakui sebagai penguasa sah Afghanistan dan bulan lalu meminta PBB memberi mereka ruang untuk berbicara di sidang umum PBB di New York.

Sponsored

Perwakilan Taliban bersikeras bahwa mereka telah melakukan reformasi sejak mereka memegang kekuasaan di Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001. Taliban mengatakan mereka akan menghormati hak semua warga Afghanistan, termasuk minoritas, tetapi laporan menunjukkan sebaliknya.

Macron juga berbicara tentang meningkatnya ketegangan diplomatik antara Prancis dan Aljazair, dengan mengatakan dia berharap ketegangan itu akan segera mereda.

"Harapan saya adalah kita bisa menenangkan diri karena saya pikir lebih baik berbicara satu sama lain, dan membuat kemajuan," katanya. Dia menambahkan dia menikmati hubungan "sangat ramah" dengan presiden Aljazair.

Pada hari Sabtu, Aljazair memanggil duta besarnya untuk Paris, mengutip komentar yang dikaitkan dengan Presiden Macron, yang dikutip di surat kabar Le Monde yang mengatakan bahwa para penguasa Aljazair telah menulis ulang sejarah kolonisasinya berdasarkan "kebencian terhadap Prancis".

Hari berikutnya, Aljazair menutup wilayah udaranya untuk pesawat militer Prancis, menurut militer Prancis.

Perselisihan itu muncul di atas ketegangan pekan lalu ketika Prancis mengatakan akan memangkas jumlah visa yang tersedia bagi warga negara-negara Afrika Utara - yang memicu protes resmi dari Aljazair.(thenationalnews)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid