sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahasiswa Indonesia di Taiwan bantah alami kerja paksa

Bantahan terkait isu kerja paksa dilontarkan mahasiswa Indonesia di Taiwan yang tergabung dalam Program Industry-Academia Collaboration.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 03 Jan 2019 19:04 WIB
Mahasiswa Indonesia di Taiwan bantah alami kerja paksa

Mahasiswa Indonesia yang tengah melanjutkan studi di Taiwan, khususnya mahasiswa Hsing Wu University, yang tergabung dalam Program Industry-Academia Collaboration membantah kabar mereka mengalami kerja paksa yang dilakukan pihak perguruan tinggi.

Bantahan tersebut diungkap lewat keterangan tertulis yang diterima Alinea.id pada Kamis (3/1). Dalam pernyataannya, mereka juga membantah kabar bahwa makanan yang disajikan untuk mereka mengandung babi.

Menurut mereka, kabar terkait kerja paksa ini telah mengakibatkan kegaduhan, pencemaran nama baik, serta pembunuhan karakter yang memicu kerugian baik materiel mau pun imateriel.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI yang dimintai keterangannya menyatakan bahwa pihaknya melalui  Kementerian Perdagangan telah meminta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei untuk mengklarifikasi kabar terkait dugaan 300 mahasiswa Indonesia menjadi korban kerja paksa di Taiwan.

"Kemlu telah meminta KDEI Taipei untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menghentikan sementara perekrutan serta pengiriman mahasiswa program kuliah-magang hingga disepakatinya tata kelola yang lebih baik," ungkap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan yang diterima Alinea.id.

Menurut perkiraan Kemlu RI, jumlah mahasiswa Indonesia di Taiwan akan terus meningkat seiring dengan kebijakan New Southbond Policy (NSP) milik Taiwan. Kebijakan ini memberikan lebih banyak beasiswa kepada mahasiswa dari 18 negara di Asia, termasuk Indonesia.

Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 6.000 mahasiswa Indonesia di Taiwan, 1.000 di antaranya tergabung dalam program kuliah-magang di delapan universitas pada periode 2017-2018.

Dari hasil pendalaman awal yang dilakukan, lanjut Iqbal, KDEI Taipei menyatakan bahwa situasi yang dihadapi para mahasiswa yang tergabung di program kuliah-magang di Taiwan berbeda-beda di delapan perguruan tinggi.

Sponsored

"Karena itu, KDEI Taipei akan melakukan pendalaman lebih lanjut guna mendapatkan gambaran menyeluruh," jelas Iqbal.

Pada 27 Desember 2018, media Taiwan News merilis laporan bertajuk, '6 Taiwanese universities caught sending SE Asian students to work in factories'.

Dalam artikel tersebut dimuat pernyataan anggota parlemen dari Partai Kuomintang Ko Chih-en yang mengklaim, enam universitas mempekerjakan mahasiswa mereka sebagai tenaga kerja di sejumlah pabrik.

Berita Lainnya
×
tekid