Mahathir Mohamad mundur sebagai PM Malaysia
Surat pengunduran diri Mahathir telah disampaikan kepada Yang di-Pertuan Agong Tengku Abdullah pada Senin pada pukul 13.00 waktu setempat.
Mahathir Mohamad (94) mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia. Pengumuman terkait peletakan jabatannya tersebut disampaikan pada Senin (24/2).
Dalam pengumuman tertulis resmi yang diunggah di akun Twitter Mahathir disebutkan bahwa surat pengunduran diri telah disampaikan kepada Yang di-Pertuan Agong Tengku Abdullah pada Senin pukul 13.00 waktu setempat.
Kenyataan Akhbar : Peletakan Jawatan sebagai Perdana Menteri Malaysia pic.twitter.com/naW2MajfsG — Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) February 24, 2020
Pengunduran diri Mahathir datang di tengah drama politik, di mana dia dituduh mengkhianati janji untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim.
Koalisi yang berkuasa dilaporkan mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan pembentukan aliansi baru dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Pertemuan tersebut dilaporkan terjadi pada Minggu (23/2) di sebuah hotel di dekat Kuala Lumpur.
Laporan tentang pertemuan tersebut mendorong Anwar menuduh Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) berkhianat. Anwar pun disebut berencana untuk merombak koalisi yang berkuasa yang pada akhirnya dapat menjatuhkan posisi Mahathir sebagai PM.
Setelah dijanjikan akan menjadi perdana menteri, Anwar bersekutu dengan Mahathir untuk memenangkan Pemilu 2018, mengakhiri cengkeraman enam dasawarsa UMNO.
"Kami mengetahui ada upaya untuk menjatuhkan PH dan membentuk pemerintahan baru," kata Anwar merujuk pada koalisi Pakatan Harapan, tempat dia dan Mahathir bernaung.
Anwar menambahkan, "Ini melibatkan mantan teman-teman kita di Bersatu dan sekelompok kecil pengkhianat dari Partai Keadilan Rakyat (PKR)."
PKR yang dipimpin Anwar adalah konstituen terbesar dari aliansi saat ini, tetapi partai itu dilanda perpecahan internal.
Mahathir sendiri telah mengatakan bahwa dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyerahkan kekuasaan pada Anwar. Dan membentuk koalisi baru akan memungkinkan Mahathir melayani masa jabatan penuh alih-alih menyerahkannya kepada Anwar. (The Guardian)