Malaysia benarkan warganya terluka pasca-tsunami Selat Sunda
Khairul Imam Marzuki (31) mengalami cedera di kaki sehingga mengalami kesulitan untuk berjalan dan membutuhkan pertolongan medis.

Dalam sebuah pernyataan resmi pada Selasa (25/12), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan bahwa seorang warga negara Malaysia terluka akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12).
Basarnas berhasil mengidentifikasi warga Malaysia itu sebagai Khairul Imam Marzuki. Pria berusia 31 tahun ini mengalami cedera di kaki sehingga mengalami kesulitan untuk berjalan dan akibatnya membutuhkan bantuan medis.
Tim Basarnas beranggotakan empat orang langsung berangkat ke rumah Khairul di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, untuk mengevakuasi korban menuju RSUD Bob Bazar Kalianda.
"Khairul sempat mengevakuasi dirinya ke dataran tinggi saat tsunami terjadi hari Sabtu malam kemarin," dikutip dari pernyataan Basarnas dalam situs resmi mereka.
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pun membenarkan kabar dalam sebuah twit melalui akun resmi kebudes.
Kedutaan mengesahkan bhw seorang rakyat Malaysia tlh cedera sms tsunami trsbt. Dgn k/sama @SAR_NASIONAL, beliau tlh dievakuasi ke hospital bdekatan bg mendptkan rawatan. Kedutaan & Konsulat Pekanbaru sdg memantau perkembangan beliau & akn menghulurkan bantuan konsular sewajarnya. — MY Embassy Jakarta (@MYEmbJKT) December 25, 2018
Kedubes Malaysia menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Basarnas dan terus memonitor kondisi warganya yang terdampak bencana tsunami tersebut.
"Kedubes dan Konsulat Malaysia di Pekanbaru sedang memantau perkembangan beliau dan akan mengulurkan bantuan kekonsuleran sewajarnya," jelas twit tersebut.
Tsunami Selat Sunda diyakini terjadi karena longsor di bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gagal mendeteksi tanda-tanda dini tsunami dan sempat membantah bahwa kejadian di pesisir Selat Sunda sebagai peristiwa tsunami.
Dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Rabu (26/12), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa jumlah korban terdampak pasca-tsunami bertambah. Korban meninggal dunia mencapai 430 jiwa, sebanyak 1.459 luka-luka, 159 warga dinyatakan hilang, dan pengungsi meningkat menjadi 21.991 orang.

Cerita mereka yang setengah mati berburu ruang rawat inap Covid-19
Minggu, 24 Jan 2021 16:56 WIB
Jalan mulus Listyo Sigit: Dipuji di luar, solid di dalam
Sabtu, 23 Jan 2021 12:06 WIB