Malaysia tolak acara apapun yang melibatkan Israel

Pemerintah Malaysia memutuskan tidak akan menyelenggarakan acara apa pun, termasuk turnamen olahraga, yang melibatkan partisipasi Israel.

Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah mengatakan keputusan ini adalah salah satu dari dua keputusan penting yang dibuat kabinet dua pekan lalu terkait hubungan Malaysia dan Israel.

Kabinet juga memutuskan tidak memberi izin perwakilan dari Israel untuk memasuki Malaysia untuk menghadiri acara apa pun, termasuk acara bertaraf internasional, ajang olahraga, atau program lainnya. 

"Sebelum pemerintahan baru, diketahui telah diadakan pertemuan kabinet tiga kali dengan keputusan penting yang dibuat mengenai hubungan Malaysia dan Israel," jelas Saifuddin. "Sehubungan dengan keputusan kabinet yang dibuat dua minggu lalu, saya dapat mengatakan itu adalah yang paling tegas."

Pernyataan ini dia sampaikan setelah menerima memorandum dari 43 organisasi non-pemerintahan yang mendukung kebebasan Palestina.

Pekan lalu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad menolak visa para atlet Israel untuk bertanding di World Para Swimming Championship 2019 di Kuching. Ajang olahraga tersebut dijadwalkan berlangsung dari 29 Juli hingga 4 Agustus 2019.

Keputusan Mahathir ini menuai protes dari Komite Olimpiade Israel yang terus memberi tekanan agar atlet mereka diberikan visa. Pasalnya, kejuaraan ini merupakan syarat penting untuk kualifikasi Tokyo Paralympic Games 2020.

Dewan Paralimpik Malaysia sebagai penyelenggara kejuaraan, juga mendapat kecaman setelah larangan partisipasi atlet Israel tersebut. (New Straits Times)