sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mantan Presiden Mesir dimakamkan di Kairo

Mursi meninggal dunia pada Senin (17/6) setelah jatuh pingsan di pengadilan.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 18 Jun 2019 18:00 WIB
Mantan Presiden Mesir dimakamkan di Kairo

Mantan Presiden Mesir Mohamed Mursi telah dimakamkan di wilayah timur Kairo pada Selasa (18/6) pagi. Mursi meninggal dunia pada Senin (17/6) setelah jatuh pingsan di pengadilan.

Pengacaranya mengatakan pemakaman Mursi dihadiri oleh keluarga.

Sebelumnya, pihak keluarga dan sejumlah aktivis berulang kali menyatakan kekhawatiran terkait kesehatan Mursi dan mempertanyakan berapa lama dia akan ditahan di sel isolasi, yang jauh dari akses terhadap keluarga dan pengacara.

Kelompok-kelompok penggiat HAM, yang mengkritik kondisi tempat penahanan Mursi, menyerukan penyelidikan atas kematian sang mantan presiden.

Putranya, Abdullah Mohamed Mursi, pada Senin mengatakan bahwa pihak berwenang Mesir menolak permohonan keluarga yang meminta agar Mursi disemayamkan di pemakaman umum di kota kelahirannya.

Mursi, tokoh utama dalam gerakan Ikhwanul Muslim yang sekarang dilarang, menjadi pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara demokratis pada 2012. Dia digulingkan lewat kudeta militer pada 2013 sebelum akhirnya mendekam di balik jeruji besi.

Mantan panglima militer Abdul Fattah al-Sisi menjadi pengganti Mursi dan masih berkuasa hingga sekarang.

Setelah Mursi digulingkan, pihak berwenang menumpas pendukungnya serta meredam perbedaan pendapat lainnya, yang memicu penangkapan puluhan ribu orang.

Sponsored

Meninggal saat di persidangan

Mursi sedang menghadap ke pengadilan di Kairo pada Senin atas tuduhan spionase terkait dugaan kontak dengan kelompok Hamas.

Para pejabat mengatakan dia berbicara kepada juri sekitar lima menit dari sangkar kaca kedap suara tempatnya ditahan bersama sejumlah terdakwa lainnya. Selang beberapa menit, Mursi jatuh pingsan.

"Dia dipindahkan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal," jelas pernyataan Jaksa Penuntut Umum Mesir.

Pejabat pemerintah Mesir mengklaim laporan forensik usai kematian Mursi menunjukkan bahwa tidak ada luka baru yang terlihat di tubuhnya.

Televisi milik negara menyebut Mursi meninggal akibat serangan jantung.

Mursi sedang menghadapi hukuman puluhan tahun di penjara yang dijatuhkan dalam tiga persidangan sebelumnya. Dia sempat dijatuhi hukuman mati yang kemudian dibatalkan.

*Reaksi dunia

Direktur Eksekutif Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara Human Rights Watch (HRW) Sarah Leah Whitson mentwit bahwa kematian Mursi mengerikan tapi dapat diprediksi.

TWIT SARAH

"Kematian mantan Presiden Mursi terjadi setelah penganiayaan pemerintah selama bertahun-tahun, pengurungan yang berkepanjangan, perawatan medis yang tidak memadai, serta perampasan kunjungan keluarga dan akses ke pengacara," kata Whitston dalam sebuah pernyataan terpisah.

HRW menyerukan PBB untuk menyelidiki apa yang mereka gambarkan sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Mesir.

Senada dengan HRW, Amnesty International juga menyerukan adanya penyelidikan yang tidak memihak. Kelompok HAM itu mengatakan, Mursi hanya diizinkan mendapat tiga kunjungan keluarga selama hampir enam tahun dan tidak diberi akses ke pengacaranya atau dokter.

TWIT AMNESTY

"Kami menyerukan pihak berwenang Mesir untuk melakukan investigasi yang tidak memihak, menyeluruh, dan transparan mengenai keadaan kematian Mursi," kata HRW.

Perpanjangan politik Ikhwanul Muslim, Partai Kebebasan dan Keadilan, menggambarkan kematian Morsi sebagai pembunuhan.

Sedangkan, Presiden Erdogan menyalahkan tiran Mesir atas kematian Mursi dan menggambarkannya sebagai seorang martir.

"Sejarah tidak akan pernah melupakan para tiran yang menyebabkan kematiannya dengan memenjarakannya dan mengancamnya dengan eksekusi," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Istanbul.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, sekutu Mursi, melayangkan ucapan belasungkawa atas kematian tersebut.

"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan rakyat Mesir," twit Sheikh al-Thani.
 
Kementerian Luar Negeri Malaysia juga menyatakan belasungkawa atas kematian Mursi. 

"Selama masa jabatannya sebagai presiden, Mursi menunjukkan keberanian dan ketabahan moral dalam upayanya memimpin mesir menjauh dari pemerintahan otoriter serta membangun demokrasi sejati di sana," tutur Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah dalam pernyataannya.

Lahir di al-Idwah pada 1951, Mursi menempuh pendidikan teknik di Cairo University pada 1970 sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan gelar PhD.

Dia terpilih sebagai kandidat presiden dari Ikhwanul Muslim untuk Pemilu 2012. Masa kekuasaannya yang berlangsung kurang lebih satu tahun penuh gejolak, dia diklaim salah menangani ekonomi negara.

Pertentangan publik terhadap pemerintahnya bertumbuh dan jutaan demonstran anti-pemerintah turun ke jalan-jalan di seluruh Mesir pada 30 Juni 2013. Tiga hari kemudian, tentara menangguhkan konstitusi, mengumumkan pemerintah sementara menjelang pemilu baru dan menahan Mursi.

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid