sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mantan Wali Kota Lopez Obrador jadi presiden Meksiko

Andrés Manuel López Obrador meraih suara sedikitnya 53% dari total suara yang masuk

Dika Hendra
Dika Hendra Senin, 02 Jul 2018 11:09 WIB
Mantan Wali Kota Lopez Obrador jadi presiden Meksiko

Calon presiden (capres) dan politikus sayap kiri Andrés Manuel López Obrador memenangkan pemilu presiden Meksiko berdasarkan exit poll yang digelar setelah pemilu berlangsung pada Minggu (1/7).

Berdasarkan exit poll yang dilakukan lembaga survei Parametria, mantan Wali Kota Mexico City diprediksi akan meraih sedikitnya 53% suara. Dalam exit poll itu menunjukkan Lopez Obrador memimpin lebih tinggi dibandingkan rival utamanya.

Capres dari partai berkuasa José Antonio Meade mengatakan dirinya menerima kemenangan Lopez Obrador. Partai yang mengusung Meade Partai Revolusi Institusional (PRI) mendominasi politik Meksiko selama hampir setengah abad.

“Saya mendoakan dia akan menjalani tugas dengan baik,” katanya dilansir BBC.  

Ucapan selamat Kemudian datang dari capres dari konservatif Partai Aksi Nasional (PAN) Ricardo Anaya yang telah mengakui kekalahannya. Anaya mengucapkan selamat kepada Lopez Obrador secara langsung. 

Lope Obrador dikenal dengan panggilan Amlo itu pernah menjadi runner-up pada dua kali pemilu presiden sebelumnya. Kini dia berhasil mengakhiri dominasi partai berkuasa di Meksiko dan menyebut partai berkuasa di Meksiko sebagai 'mafia kekuasaan'.

Banyak warga Meksiko yang kecewa dengan pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto dari PRI yang dinilai tak mampu memberangus korupsi yang sudah menjadi epidemi dan menurunnya performa ekonomi.

Hal inilah yang kemudian mendorong Obrador selalu berkampanye tentang pemberantasan korupsi sebagai isu utama pada kampanye. Dia juga berjanji akan meningkatkan gaji dan pensiun.  

Sponsored

Sementara rival utamanya menyebut Lopez Obrador sebagai seorang populis yang tidak dapat dipercaya dalam pembangunan ekonomi. López Obrador juga dikenal sebagai politikus yang sangat kritis terhadap Donald Trump, ia pernah menyebut Trump adalah Presiden Amerika Serikat (AS) yang selalu punya banyak alasan. 

Selama ini, Trump terus menyerang kebijakan perdagangan dan migrasi yang diterapkan Meksiko. Dia ingin merenegosiasi Pakta Perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA) dan membangun tembok perbatasan sepanjang AS-Meksiko.

 

Berita Lainnya
×
tekid