sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mayat tiga korban longsor tambang batu giok Myanmar ditemukan

Puluhan orang lainnya diduga masih tertimbun longsoran.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 23 Des 2021 20:38 WIB
Mayat tiga korban longsor tambang batu giok Myanmar ditemukan

Sedikitnya tiga orang ditemukan tewas akibat menggelongsornya tambang batu giok di Hpakant, negara bagian Kachin, Myanmar utara. Puluhan orang lainnya diduga masih tertimbun longsoran.

Salah satu mayat korban ditemukan saat bencana terjadi pada Rabu (22/12) waktu setempat. Adapun dua lainnya baru ditemukan keesokan harinya (Kamis, 23/12).

Melansir VOA, longsor terjadi sebelum fajar di jantung industri batu giok di Myanmar. Petugas penyelamat mengatakan, tanah longsor menyapu puluhan pekerja ke danau terdekat.

Laporan awal mengatakan, sebanyak 70 orang hilang dalam bencana tanah longsor. Pihak berwenang masih berusaha memverifikasi jumlah korban riil di lapangan. 

Tanah longsor lazim terjadi bagi industri pertambangan batu giok Myanmar, yang mendatangkan keuntungan ekonomi dan tidak diatur dengan regulasi yang baik. Banyak migran dan penduduk dari seluruh penjuru wilayah yang bekerja sebagai penambang giok, yang dijual melintasi perbatasan di China.

Pemerintah terpilih, yang sebelumnya digulingkan, berupaya mereformasi industri pertambangan batu giok. Namun, upaya-upaya tersebut terhenti saat militer mengambil alih kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari lalu.

Pemerintah sebenarnya telah melarang aktivitas penambangan batu giok di Hpakant. Ini tertuang dalam undang-undang penambangan batu permata yang disahkan pada 2018.

Beleid itu ditentang warga setempat karena lapangan pekerjaan minim dan diperparah kemiskinan akibat pandemi Covid-19. Sementara para kritikus menilai, pemerintah tak memiliki cukup banyak inspektur dan otoritas untuk mengawasi penambangan ilegal.

Sponsored

Di sisi lain, perdagangan batu giok di Myanmar menjanjikan nilai ekonomi yang tergolong besar. Perdagangan batu giok dilaporkan bernilai lebih dari US$30 miliar per tahun, dengan Hpakant menjadi lokasi tambang batu giok terbesar di dunia.

Beberapa hari lalu, sebelum longsor terjadi, setidaknya ada 10 penambang yang bekerja secara tidak resmi hilang dalam tanah longsor lain di sebuah blok batu giok di Hpakant.

Pada 2020, lebih dari 160 orang, yang sebagian besar migran, meninggal dalam salah satu bencana terburuk di Hpakant setelah limbah pertambangan runtuh ke danau. 

Berita Lainnya
×
tekid