sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkes AS: Kita akan kehilangan kesempatan hentikan Covid-19

Menkes AS akui sedang terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 29 Jun 2020 15:42 WIB
Menkes AS: Kita akan kehilangan kesempatan hentikan Covid-19

Menteri Kesehatan (Menkes) Amerika Serikat (AS) Alex Azar memperingatkan bahwa negara tersebut akan kehilangan kesempatan untuk mengambil tindakan efektif mencegah coronavirus jenis baru (Covid-19).

Dalam wawancara dengan NBC pada Minggu (28/6), Azar ditanya mengapa AS gagal mengatasi krisis coronavirus jenis baru, terutama ketika begitu banyak negara lain yang tampaknya berhasil mengekang penyebarannya.

Azar mengakui memang sedang ada lonjakan kasus infeksi di seluruh negeri. Mayoritas dari mereka adalah kasus tanpa gejala yang terdeteksi di orang-orang di bawah usia 35 tahun.

"Ini adalah situasi yang sangat serius. Kita akan kehilangan kesempatan untuk menghentikan penyebaran virus," kata Azar.

Azar memaparkan, lonjakan kasus infeksi terlihat di wilayah selatan AS. Untuk itu dia mendesak warga untuk ikut bertanggung jawab dengan mempraktikkan social distancing dan memakai masker.

Walaupun ada lonjakan kasus, dia menilai posisi AS sekarang jauh lebih baik daripada dua bulan lalu dalam memerangi virus.

Menurutnya, otoritas kesehatan telah melakukan lebih banyak pengujian dan memiliki metode perawatan yang efektif bagi para pasien Covid-19.

Azar memperkirakan, pasien rawat inap dan jumlah fatalitas dapat meningkat dalam beberapa minggu ke depan.

Sponsored

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Minggu , Negeri Paman Sam mencatat total 2.504.175 kasus positif Covid-19, termasuk 125.484 kematian.

Untuk hari ketiga berturut-turut, pada Sabtu (27/6), jumlah kasus baru infeksi Covid-19 di AS melampaui 40.000. Di Arizona, kasus positif telah meningkat sebesar 267% dengan rekor 3.875 kasus infeksi harian pada Minggu.

Banyak yang menilai bahwa lonjakan kasus paling terlihat di bagian selatan dan barat karena kedua wilayah tersebut mulai melonggarkan pembatasan sosial yang awalnya diterapkan untuk mengekang penyebaran virus.

Texas dan Florida adalah dua di antara negara-negara bagian yang membatalkan rencana relaksasi pembatasan sosial karena melihat jumlah kasus infeksi yang terus meningkat di masing-masing wilayah.

Selama beberapa pekan terakhir, Negara Bagian New York menerapkan larangan tegas untuk keluar rumah. Akibatnya, mereka melaporkan jumlah kematian terendah pada Minggu.

"Lima orang meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir," tutur Gubernur New York Andrew Cuomo.

"Itu adalah angka terendah yang pernah kami lihat sejak pandemik ini merebak di New York," imbuhnya.

Melihat adanya lonjakan kasus infeksi di negara bagian di wilayah selatan, Cuomo khawatir bahwa transmisi lokal dapat terjadi dari orang-orang yang bepergian dari sana.

"Saya khawatir penyebaran virus akan datang dari negara bagian di wilayah-wilayah itu," ujar dia.

"Saya khawatir infeksi di New York dapat melonjak kembali," lanjutnya.

Untuk diketahui, pemerintahan Presiden Donald Trump telah dikritik atas upayanya menanggapi pandemik Covid-19. Trump  kerap berselisih pandang dengan para pejabat kesehatan tentang langkah terbaik untuk mengekang penyebaran virus.

Ketua DPR Nancy Pelosi pada Minggu menuturkan bahwa pemerintahan Trump seharusnya sudah dari lama mewajibkan penggunaan masker di ruang publik.

"CDC telah merekomendasikan penggunaan masker ...Presiden seharusnya menjadi contoh bagi negara ini dan mengenakan masker," ujar Pelosi.

Namun pada Minggu, Azar menegaskan bahwa Trump tidak harus mengikuti panduan otoritas kesehatan karena sebagai presiden, dia melakukan uji Covid-19 secara teratur. (The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid