sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkes Inggris minta maaf setelah minta warga tak takut Covid-19

Menkes Javid dituduh menghina korban Covid-19 karena meminta masyarakat untuk "belajar hidup dan tidak takut dengan virus".

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 26 Jul 2021 17:27 WIB
Menkes Inggris minta maaf setelah minta warga tak takut Covid-19

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid meminta maaf setelah pada Sabtu (24/7) dia menulis twit yang mendorong warga Inggris divaksin dan tidak takut akan Covid-19.

Dalam twitnya pada Sabtu, Menkes Javid menggunakan kata-kata "cower" yang dapat diartikan secara harafiah sebagai "bersembunyi" atau "ketakutan". Pada Minggu (25/7), twit tersebut memicu kritik dari masyrakat.

"Saya menyampaikan terima kasih karena vaksin telah membantu masyarakat melawan vaksin. Namun, pilihan kata-kata saya salah dan saya secara tulus meminta maaf," kata Javid.

Javid dituduh menghina korban Covid-19 karena meminta masyarakat untuk "belajar hidup dan tidak takut dengan virus".

Menkes Javid menggantikan Matt Hancock sebagai menteri kesehatan pada bulan lalu setelah pendahulunya mengundurkan diri karena melanggar pembatasan Covid-19. 

Inggris, yang mencatat salah satu angka kematian resmi Covid-19 tertinggi, telah mengubah strateginya untuk memerangi pandemik dari menggunakan pembatasan sosial untuk membatasi penyebaran virus menjadi mendorong masyarakat untuk vaksin demi melindungi kebanyakan orang dari gejala serius.

Dalam twit lainnya pada Sabtu, Javid menyatakan bahwa dirinya sudah pulih setelah sebelumnya positif Covid-19.

"Gejalanya sangat ringan berkat vaksin yang luar biasa," sambungnya. 

Sponsored

Angela Rayner, wakil pemimpin Partai Buruh, adalah salah satu dari beberapa anggota parlemen dari partai-partai oposisi dan orang-orang yang kehilangan anggota keluarga akibat Covid-19. 

Dia secara keras mengkritik penggunaan frasa "takut akan Covid-19" yang digunakan Javid.

"Sebanyak 127.000 orang telah meninggal karena virus ini, puluhan ribu di antaranya masih akan ada di sini jika bukan karena kegagalan bencana pemerintah Anda," tutur Rayner. "Beraninya Anda merendahkan orang karena berusaha menjaga diri mereka sendiri dan keluarga mereka tetap aman." 

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid