sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkes Inggris: Terlalu dini melonggarkan pembatasan sosial

Inggris mencatat lebih dari 98.000 kasus positif Covid-19, di mana 12.868 di antaranya meninggal dan 368 lainnya dinyatakan sembuh.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 16 Apr 2020 18:36 WIB
Menkes Inggris: Terlalu dini melonggarkan pembatasan sosial

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Kamis (16/4) mengatakan bahwa pandemik coronavirus jenis baru mulai mendekati masa puncak di negara tersebut. Dia menyebut, masih terlalu dini untuk mencabut pembatasan sosial yang diberlakukan di bawah lockdown atau karantina wilayah.

"Kami pikir terlalu dini untuk melakukan perubahan," kata Hancock. "Jika kami melonggarkan pembatasan sekarang, maka virus ini akan kembali merebak."

Inggris mencatat lebih dari 98.000 kasus positif Covid-19, di mana 12.868 di antaranya meninggal dan 368 lainnya dinyatakan sembuh.

Fatalitas akibat Covid-19 di Inggris adalah yang tertinggi kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Italia, Spanyol, dan Prancis.

Sementara Perdana Menteri Boris Johnson melanjutkan proses pemulihan di kediaman resminya di daerah pedesaan, Chequers, pemerintah Inggris akan membahas peninjauan lockdown pada Kamis.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab bertanggung jawab menjalankan pemerintahan selama absennya Johnson. Dia menyampaikan bahwa tidak akan ada relaksasi atas langkah-langkah pembatasan sosial yang diterapkan sejak 23 Maret.

Pada Kamis pukul 10.00 waktu setempat, Raab dijadwalkan memimpin rapat kabinet bersama para pakar kesehatan untuk membahas perkembangan situasi Covid-19 di dalam negeri, dilanjutkan dengan pertemuan untuk meninjau lockdown.

Para ahli epidemiologi telah memperingatkan bahwa gelombang kedua coronavirus jenis baru dapat merebak di Inggris.

Sponsored

Neil Ferguson, pakar kesehatan di Imperial College London, menilai bahwa Inggris perlu mempertahankan langkah-langkah social distancing hingga vaksin Covid-19 tersedia.

"Keadaan tidak akan kembali normal secepat itu. Inggris perlu mempertahankan social distancing tanpa batas waktu yang jelas, hingga ada vaksin yang tersedia," jelas dia.

Dia menambahkan, jika social distancing dilonggarkan, tingkat transmisi coronavirus jenis baru di Inggris berpotensi melonjak.

Kepala eksekutif perusahaan farmasi, GlaxoSmithKline, Emma Walmsley pada Rabu (15/4) mengatakan bahwa vaksin Covid-19 kemungkinan besar baru akan tersedia pada akhir 2021.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid