sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkes Sri Lanka: Pelaku pengeboman kelompok militan lokal

Menurut Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne seluruh pelaku pengeboman berkewarganegaraan Sri Lanka.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 22 Apr 2019 18:02 WIB
Menkes Sri Lanka: Pelaku pengeboman kelompok militan lokal

Pengeboman terkoordinasi pada Minggu (21/4) Paskah yang terjadi di tiga gereja dan lima hotel, menewaskan lebih dari 200 orang, dilakukan oleh tujuh pengebom bunuh diri dari kelompok militan lokal, National Thowfeek Jamaath. Demikian konfirmasi Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne dalam konferensi pers pada Senin (22/4).

Senaratne lebih lanjut menuturkan bahwa seluruh pengebom berkewarganegaraan Sri Lanka, tetapi pihak berwenang mencurigai adanya keterlibatan pihak asing.

Sebelumnya, Ariyananda Welianga, seorang ahli forensik mengungkapkan analisis bagian tubuh pelaku menjelaskan bahwa mereka adalah pengebom bunuh diri. Menurutnya sebagian besar serangan dilakukan oleh seorang pengebom tunggal, namun terdapat dua pelaku dalam serangan di Shangri-La Hotel.

Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekara menekankan bahwa tragedi delapan pengeboman pada Minggu itu merupakan kekerasan paling mematikan di Sri Lanka sejak perang saudara yang menghancurkan berakhir satu dekade lalu.

Saat ini Kepolisian Sri Lanka tengah menyelidiki dugaan adanya laporan bahwa badan intelijen telah memperingatkan kemungkinan serangan. 

"Departemen Investigasi Kriminal, yang menangani penyelidikan pengeboman, akan memeriksa laporan-laporan tersebut," kata Gunasekara.

Setidaknya dua menteri menyinggung kegagalan badan intelijen. 

Menteri Telekomunikasi Harin Fernando mentwit, "Beberapa perwira intelijen menyadari peristiwa ini ... Tindakan serius perlu diambil soal mengapa peringatan itu diabaikan."

Sponsored

Mano Ganeshan, menteri integrasi nasional, mengatakan bahwa para petugas keamanan di kementeriannya telah diperingatkan oleh divisi mereka tentang kemungkinan bahwa dua pengebom bunuh diri akan menargetkan para politikus.

Jumlah korban tewas telah mencapai 290 orang dan sebagian besar dari mereka adalah warga lokal. Tiga hotel yang dibom dan salah satu gereja, yakni St. Anthony's, kerap disambangi wisatawan asing.

Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengatakan bahwa telah ditemukan jasad setidaknya 27 warga asing dari berbagai negara.

Amerika Serikat mengungkapkan beberapa warganya termasuk di antara mereka yang tewas. Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Inggris, India, China, Jepang, dan Portugal.

Di Kolombo, sebagian besar jalanan sepi pada Senin. Banyak toko tutup dan polisi serta tentara disiagakan dalam jumlah besar. 

Pemerintah Sri Lanka awalnya mencabut jam malam, namun mereka menerapkannya kembali pada Senin sore. Sebagian besar media sosial tetap diblokir hingga Senin setelah para pejabat mengatakan mereka perlu mengurangi penyebaran informasi palsu dan meredakan ketegangan di negara sekitar 21 juta orang.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan dia khawatir pembantaian itu dapat memicu ketidakstabilan di Sri Lanka, dan dia bersumpah untuk "memberikan semua kekuatan yang diperlukan" untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Skala pertumpahan darah mengenang hari-hari terburuk perang saudara 26 tahun di Sri Lanka, ketika Macan Tamil, dari etnis minoritas Tamil, mencari kemerdekaan dari negara yang didominasi warga Sinhala itu. 

Warga Sinhala sebagian besar beragama Budha, sementara etnis Tamil terdiri dari Hindu, Islam dan Kristen.

Sri Lanka, di ujung selatan India, 70% dihuni oleh penganut Buddha. Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan meningkat antara biksu Buddha garis keras dan komunitas muslim.

Enam ledakan yang nyaris bersamaan terjadi pada pagi hari di gereja di Kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri-La.

Ledakan ketujuh ditujukan ke satu hotel bintang tiga di dekat kebun binatang di Dehiwala.

Media setempat menyebutkan bahwa ledakan kedelapan terjadi di satu rumah yang berada di pinggir Kota Kolombo, Dermatagoda, ketika petugas keamanan berusaha menyerbu satu rumah sejalan dengan penyelidikan mengenai ledakan itu. Tiga petugas polisi tewas dalam ledakan terakhir. (Time)

Berita Lainnya
×
tekid