Menlu akan dampingi Presiden Jokowi di KTT ke-34 ASEAN
KTT ke-34 ASEAN mengangkat tema "Advancing Partnership for Sustainability".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata menyatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan mendampingi Presiden Joko Widodo di KTT ke-34 ASEAN di Bangkok, Thailand, pada 22-23 Juni.
KTT bertema "Advancing Partnership for Sustainability" tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara Visi Masyarakat ASEAN 2025 dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu RI Jose Tavares menyampaikan bahwa akan ada serangkaian pertemuan yang diselenggarakan selama KTT.
Beberapa di antaranya merupakan pertemuan antarpemimpin ASEAN dengan majelis parlemen ASEAN, pertemuan antarpemimpin ASEAN dengan perwakilan pemuda Asia Tenggara, pertemuan antarpemimpin ASEAN dengan pelaku bisnis, serta sesi pleno.
"Nanti akan ada juga KTT Brunei Darussalam-Malaysia-Indonesia-Filipina serta KTT Indonesia-Malaysia-Thailand," lanjut Jose dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Rabu (19/6).
Jose menyampaikan bahwa rangkaian pertemuan KTT ke-34 ASEAN itu akan menghasilkan sekitar 16 dokumen, empat di antaranya merupakan dokumen hasil utama.
Keempat dokumen hasil utama itu, yakni Pernyataan Visi Pemimpin ASEAN tentang Kemitraan untuk Mencapai Pembangunan Berkelanjutan, ASEAN Indo-Pacific Outlook, Deklarasi Bangkok tentang Memerangi Limbah Laut di Kawasan Asia Tenggara, dan Pernyataan Pemimpin ASEAN tentang Tahun Budaya ASEAN.
Jose menekankan bahwa Indonesia berharap dalam KTT kali ini, ASEAN Indo-Pacific Outlook dapat didukung dan diadopsi para pemimpin negara Asia Tenggara.
"Kami berharap konsep tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan kerja sama lebih konkret dalam bidang konektivitas, SDGs, dan hubungan ekonomi yang lebih luas," tambahnya.
ASEAN Indo-Pacific Outlook, jelas Jose, bertujuan untuk menghasilkan perspektif bersama ASEAN mengenai penerapan Indo-Pacific di Asia Tenggara.
"Konsep ini pada dasarnya bertujuan untuk menjaga agar perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tetap berjalan dengan baik," tuturnya.
Keanggotaan Timor Leste
Jose menyatakan bahwa persoalan permohonan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN terus dibahas oleh para negara anggota.
"ASEAN sudah melakukan studi independen ke Timor Leste dan mempelajari area politik dan keamanan, sosial dan budaya, serta ekonomi negara itu," jelasnya.
Dari studi itu, katanya, para negara anggota ASEAN memberikan rekomendasi positif bagi Timor Leste untuk bergabung dalam organisasi tersebut.
"Pada tahap ini, sedang ada proses mengirim satu tim ke Timor Leste untuk melihat lebih dekat kesiapan mereka," ungkap Jose.
Dia menjelaskan bahwa proses peninjauan kelayakan Timor Leste sudah berlangsung sejak 2011.