sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu China: AS dorong militerisme di LCS

AS telah melakukan intervensi langsung dalam sengketa wilayah dan maritim di LCS.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 10 Sep 2020 15:51 WIB
Menlu China: AS dorong militerisme di LCS

Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Rabu (9/9) mengatakan, Amerika Serikat menjadi pendorong militerisme terbesar di Laut China Selatan (LCS).

Menurut Wang Yi, militerisme AS adalah faktor paling berbahaya yang merusak perdamaian di kawasan itu. Pernyataan tersebut disampaikan Wang Yi saat menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur (EAS) ke-10 secara virtual.

Dia mengatakan bahwa AS telah melakukan intervensi langsung dalam sengketa wilayah dan maritim di LCS karena kebutuhan politiknya sendiri, terus-menerus memamerkan kekuatannya, serta memperkuat penempatan militernya.

"AS menjadi pendorong militerisme terbesar di Laut China Selatan," ujar dia.

Lebih lanjut, Menlu Wang Yi menuturkan, Washington telah mencampuri upaya Beijing dan ASEAN untuk menyelesaikan sengketa melalui konsultasi, serta memprovokasi konfrontasi antarnegara di kawasan.

"AS menjadi faktor paling berbahaya yang merusak perdamaian di LCS," kata Wang. "Perdamaian dan stabilitas adalah kepentingan strategis terbesar China di LCS."

Dia menambahkan bahwa perdamaian dan stabilitas kawasan juga merupakan aspirasi strategis bersama China dan ASEAN.

"China berharap negara-negara di luar kawasan, termasuk AS, akan sepenuhnya menghormati keinginan dan ekspektasi negara-negara di kawasan, alih-alih menciptakan ketegangan dan mencari keuntungan darinya," lanjut Wang Yi.

Sponsored

Menlu Wang Yi mengemukakan tiga fakta mendasar sebagai tanggapan atas fitnah yang dibuat oleh AS terhadap posisi China dalam isu LCS.

Pertama, Negeri Tirai Bambu memiliki dasar sejarah dan hukum yang cukup untuk kedaulatan pulau-pulau di LCS. Kedua, China selalu berpegang pada kebijakan bertetangga yang baik dan persahabatan serta telah berkomitmen untuk memainkan peran yang konstruktif dalam masalah di kawasan tersebut.

Ketiga, Wang Yi menyatakan bahwa Tiongkok selalu berkomitmen untuk mematuhi hukum internasional termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut. (Xinhua)

Berita Lainnya
×
tekid