sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu: Pengungsi Rohingya sudah jalani tes Covid-19

99 pengungsi Rohingya di Aceh negatif dari Covid-19.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 30 Jun 2020 19:44 WIB
Menlu: Pengungsi Rohingya sudah jalani tes Covid-19

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Selasa (30/6) menyatakan bahwa 99 pengungsi Rohingya di Aceh Utara telah menjalani tes Covid-19. Hasilnya, mereka semua dinyatakan negatif.

"Mereka dalam keadaan sehat dan baik, kebutuhan pangan dan kesehatan sudah terpenuhi. Setelah dilakukan tes Covid-19, semua hasilnya negatif," jelas Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual.

Pada 24 Juni, pemerintah Indonesia menerima 99 pengungsi Rohingya yang kapalnya rusak dan terapung di perairan sekitar Aceh Utara. Para pengungsi tersebut terdiri dari 30 perempuan dan laki-laki dewasa, serta 56 anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Retno menjelaskan, untuk sementara mereka ditampung di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe.

"Pada 1 Juli, mereka akan dipindahkan ke Balai Pelatihan Kerja Meunasah di Muara Dua, Lhokseumawe," lanjut dia.

Menlu Retno menyampaikan, Kementerian Luar Negeri RI terus berkoordinasi dengan unsur pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Aceh Utara dalam menangani situasi para pengungsi Rohingya.

Selain itu, Kemlu RI juga telah mengadakan pertemuan virtual dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) pada Senin (29/6) dan International Organization for Migration (IOM) pada Selasa.

"Baik UNHCR maupun IOM menyampaikan terima kasih karena Indonesia bersedia menerima para pengungsi," kata Menlu Retno.

Sponsored

Mayoritas dari para migran Rohingya memiliki kartu UNHCR yang berarti mereka resmi berstatus sebagai pengungsi dan berhak mendapatkan perlindungan di bawah organisasi PBB tersebut.

Menlu Retno juga mengangkat isu 99 pengungsi Rohingya dalam pertemuan "Special ASEAN-Australia Foreign Ministers Meeting on Covid-19" pada Selasa.

"Saya menyampaikan bahwa atas nama kemanusiaan, Indonesia memutuskan untuk sementara menerima para pengungsi tersebut," ujar dia.

"Selain faktor kemanusiaan, Indonesia juga akan mendalami lebih jauh kemungkinan mereka sebagai korban penyelundupan dan perdagangan manusia," imbuhnya.

Indonesia meminta agar negara-negara di kawasan Indo-Pasifik terus meningkatkan kerja sama melawan kejahatan transnasional, termasuk tindakan penyelundupan dan perdagangan orang.

"Saya menekankan bahwa prioritasnya adalah untuk memulangkan para pengungsi Rohingya ke negara asal mereka di Rakhine State, Myanmar, dengan cara yang aman, sukarela, dan bermartabat," pungkas Menlu Retno.

Berita Lainnya
×
tekid