sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu Retno: Stok logistik WNI di Wuhan menipis

Terdapat 243 WNI yang berada di Provinsi Hubei, dan 100 di antaranya ada di Kota Wuhan, pusat penyebaran wabah coronavirus.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 28 Jan 2020 15:04 WIB
Menlu Retno: Stok logistik WNI di Wuhan menipis

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar terhadap kesehatan dan keselamatan WNI di China, terutama yang berada di 15 kota di Provinsi Hubei yang saat ini sedang dikarantina. Terdapat 243 WNI yang berada di kota-kota tersebut.

Seratus WNI di antaranya berada di Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran coronavirus jenis baru pada akhir 2019. Menlu Retno menyatakan, KBRI Beijing terus melakukan komunikasi dengan WNI yang berada di Wuhan.

"Dari komunikasi per Senin (27/1) malam, saya peroleh informasi bahwa ketersediaan makanan dan bahan kebutuhan sehari-hari hanya tersisa untuk tiga hingga lima hari ke depan," jelas Retno di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Selasa (28/1).

Ditegaskan Retno, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun telah berdiskusi dengan otoritas Tiongkok mengenai cara tercepat agar pasokan logistik yang dikirim pemerintah Indonesia dapat segera diterima WNI di Wuhan.

"Yang perlu diketahui, Wuhan saat ini statusnya adalah diisolasi atau lock down, sehingga tidak bisa seenaknya bawa masuk makanan atau logistik lainnya," lanjut Retno. "Semua gerakan kita harus dikoordinasikan dengan otoritas Tiongkok, termasuk dalam pengiriman logistik."

Menlu Retno menuturkan bahwa menurut Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Cabang Wuhan, untuk sementara waktu, WNI masih dapat membeli logistik terbatas dengan harga yang lebih mahal pada sejumlah toko swalayan yang masih buka.

Selain itu, Menlu Retno mengungkap pula soal kekhawatiran bahwa pasokan masker bagi WNI di Wuhan menjadi sangat terbatas.

"Untuk mengatasinya, Kemlu RI sudah bicara dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mereka sanggup untuk segera mengirim masker melalui penerbangan Garuda Indonesia ke Beijing," jelas dia.

Sponsored

Dari Beijing, lanjutnya, akan ada biro pengiriman yang telah mendapatkan izin dari otoritas China untuk masuk ke Wuhan.

"Dari waktu ke waktu, Kemlu RI terus berkomunikasi dengan perwakilan RI di China dan para WNI untuk menanyakan apa yang mereka perlukan," ujar Retno.

Terkait opsi evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, Menlu Retno menyatakan bahwa langkah itu tidak dapat dilakukan dengan serta-merta.

"Perlu diskusi dengan pemerintah China dan evakuasi pun ada aturan-aturannya," jelas dia.

Pada Senin, Kemlu RI mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Kementerian Kesehatan RI, serta TNI untuk mulai melakukan pemetaan jalur apabila akan mengambil opsi evakuasi WNI.

Menlu Retno mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne yang juga berencana untuk mengevakuasi warganya dari China.

"Saya menanyakan mengenai opsi evakuasi dan jawaban dia pun sama, Australia masih merancang pemetaan evakuasi sembari berbicara dengan otoritas Tiongkok mengenai kemungkinan opsi tersebut," ujar dia.

Coronavirus jenis baru, atau yang juga disebut 2019-nCoV, sejauh ini menewaskan 107 orang di China dengan jumlah kasus yang terdeteksi mencapai lebih dari 4.000. Virus tersebut telah menyebar ke sejumlah negara antara lain Thailand, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Prancis, Vietnam, Kamboja, Kanada, Nepal, Jerman, dan Sri Lanka.

Berita Lainnya
×
tekid