Menlu RI dorong peran dunia usaha dalam merespons Covid-19
Indonesia mengusulkan semacam platform pertukaran informasi di mana sektor swasta dan BUMN dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19.
Plt. Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kementerian Luar Negeri RI Achmad Rizal Purnama mengatakan bahwa pada Selasa (12/5), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berpatisipasi dalam pertemuan Ministerial Coordination Group on Covid-19 (MCGC) yang dilakukan secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno membahas soal peran dunia usaha, baik dari sektor swasta maupun BUMN, dalam menstabilkan rantai pasokan medis global selama pandemik.
"Indonesia mengusulkan semacam platform pertukaran informasi di mana sektor swasta dan BUMN dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19," jelas Rizal dalam pengarahan media secara virtual pada Rabu (13/5).
Dia melanjutkan, Menlu Retno menyampaikan bahwa platform tersebut dapat dimanfaatkan oleh 16 negara yang tergabung dalam MCGC untuk memberikan informasi terkait perusahaan swasta atau BUMN mereka yang memproduksi alat kesehatan.
"Masing-masing negara bisa mengetahui kebutuhan alat kesehatan satu sama lain lalu bekerja sama untuk memenuhi kekurangannya," sambung Rizal.
Rizal menyatakan bahwa negara-negara yang tergabung dalam MCGC mendukung rencana Indonesia. Mereka percaya bahwa platform tersebut dapat menjadi dasar untuk mendorong proses produksi alat kesehatan bagi 16 negara anggota dan juga memenuhi kebutuhan pasokan medis dunia.
"Ada beberapa hal yang masih harus dibahas terkait standardisasi, sertifikasi, dan peraturan di masing-masing negara," lanjut dia.
Usulan Indonesia disebut sebagai salah satu bentuk kerja sama konkret yang hasilnya dapat dirasakan oleh rakyat.
"Menlu Retno dari awal ingin hasil kerja sama bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat, bukan sebatas pernyataan politik," kata Rizal. "Pernyataan politik saja tidak bisa menyelesaikan masalah untuk memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan di tengah pandemik."