sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu RI: Keadilan akses vaksin kunci kalahkan Covid-19

Menlu RI sebut varian baru Covid-19 dan pengiriman vaksin jadi tantangan baru.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 18 Mar 2021 11:49 WIB
Menlu RI: Keadilan akses vaksin kunci kalahkan Covid-19

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Rabu (17/3) kembali memimpin Pertemuan COVAX AMC Engagement Group (AMC EG) secara virtual bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould.

Dalam pembukaannya, Menlu Retno menyampaikan bahwa sejak pertemuan terakhir pada Januari telah terjadi perkembangan positif yang menimbulkan harapan. Menlu Retno menekankan, akses yang adil atas vaksin Covid-19 merupakan kunci mengatasi pandemik.

Meski begitu, dia menyatakan bahwa tetap ada tantangan dan dinamika yang perlu ditangani dengan baik. "Sejak pertemuan yang lalu, kita menyaksikan perkembangan yang signifikan di mana program vaksinasi telah dimulai setidaknya di 131 negara dan Covax telah mengirim lebih dari 28,3 juta dosis vaksin ke lebih dari 46 negara. Semua ini memberikan harapan. Mari kita terus bekerja sama untuk menjaga momentum ini," ujar Menlu Retno, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis (18/3).

Dia menambahkan, tantangan baru yang dihadapi antara lain munculnya varian baru Covid-19 dan kepastian penjadwalan pengiriman vaksin. Dalam pertemuan pada Rabu, CEO dan para pakar dari GAVI dan WHO menyampaikan bahwa hingga saat ini, Covax Facility berhasil memobilisasi dana sebesar US$6,3 miliar dan mencapai kesepakatan untuk mengamankan sebanyak 2,3 miliar dosis hingga 2021. 

Pertemuan tersebut juga membahas proyeksi alokasi vaksin dan waktu pengiriman selanjutnya bagi negara AMC hingga akhir tahun 2021. Terkait dengan mutasi varian baru Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa mutasi merupakan sesuatu yang telah diprediksi sejak awal.

WHO menyampaikan, pihaknya terus memonitor mutasi virus. Berdasarkan hasil riset, WHO menyatakan, varian tersebut tidak berdampak negatif terhadap keampuhan vaksin yang dikirim melalui COVAX Facility. Pertemuan pada Rabu juga membahas mengenai keputusan sejumlah negara untuk menunda pemberian vaksin Covid-19 milik AstraZeneca, khususnya yang diproduksi di Eropa, menyusul potensi dampak trombosis pascavaksinasi. 

WHO menyatakan bahwa mereka secara regular melakukan komunikasi dengan berbagai otoritas di Eropa maupun dunia terkait aspek keamanan vaksin Covid-19. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa menurut WHO, hingga saat ini, nilai manfaat dari vaksin AstraZeneca lebih besar dari resiko yang ditemui. Untuk itu, WHO merekomendasikan vaksinasi dengan AstraZeneca dapat dilanjutkan.

Selain itu, pertemuan menggarisbawahi pentingnya mengamankan pendanaan COVAX Facility demi memenuhi kebutuhan vaksin, khususnya bagi negara berkembang dan kurang berkembang. Kampanye untuk mendapatkan dukungan dana tambahan akan terus dilakukan di beberapa pertemuan internasional seperti G7, G20, Sidang Majelis Umum PBB, serta pertemuan internasional lainnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid