sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri Olimpiade Jepang jadi Presiden Olimpiade Tokyo yang baru

Sebuah panel beranggotakan delapan orang yang dibentuk oleh panitia penyelenggara dilaporkan menyetujui pencalonan Hashimoto.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 18 Feb 2021 18:53 WIB
Menteri Olimpiade Jepang jadi Presiden Olimpiade Tokyo yang baru

Menteri Olimpiade Jepang Seiko Hashimoto dilaporkan akan menerima tugas sebagai pemimpin panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, hanya lima bulan sebelum ajang olahraga dijadwalkan berlangsung.

Hashimoto, yang sebelumnya mewakili Jepang di tujuh Olimpiade, diperkirakan akan menggantikan Yoshiro Mori, mantan Perdana Menteri Jepang yang mengundurkan diri pekan lalu karena pernyataan mengandung seksisme terkait perempuan.

Sebuah panel beranggotakan delapan orang yang dibentuk oleh panitia penyelenggara dilaporkan menyetujui pencalonan Hashimoto.

Hashimoto telah menyampaikan niatnya untuk menerima tawaran tersebut, kata penyiar publik NHK, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pada awal rapat dewan eksekutif Olimpiade Tokyo 2020 Kamis (18/2), wakil presiden panitia penyelenggara, Toshiaki Endo, mengatakan, pernyataan Mori tidak tepat dan presiden baru harus dipilih secepat mungkin.

"Dengan hanya lima bulan tersisa, pengunduran dirinya menimbulkan kerusakan yang tak terlukiskan terhadap persiapan Olimpiade," kata Endo. "Saya berharap kita dapat mencapai konsensus tentang calon yang baik untuk menjadi presiden berikutnya pada pertemuan ini."

Penyelenggara menuturkan, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 berikutnya harus memenuhi beberapa kriteria, termasuk pemahaman mendalam tentang kesetaraan dan keragaman gender, serta kemampuan untuk mempromosikan nilai-nilai tersebut selama ajang olahraga internasional itu berlangsung.

Tugas pertama Hashimoto adalah mengatasi penentangan kuat terhadap Olimpiade Tokyo di kalangan publik Jepang dan meningkatnya keraguan tentang kebijaksanaan mengadakan acara tersebut di tengah pandemik Covid-19.

Sponsored

Hashimoto ikut serta dalam empat Olimpiade musim dingin sebagai speed skater, memenangkan medali perunggu pada Olimpiade 1992 di Albertville.

Sebagai anggota parlemen yang mewakili partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Hashimoto menjabat sebagai Menteri Olimpiade sejak 2019.

Mori terpaksa mundur setelah mengatakan, perempuan membuat pertemuan berlangsung lama karena terlalu banyak bicara. Dia awalnya menolak untuk mengundurkan diri dan kemudian berusaha menunjuk penggantinya sendiri, Saburo Kawabuchi, mantan kepala Asosiasi Sepak Bola Jepang.

Penunjukan Hashimoto terjadi pada saat yang sulit untuk Olimpiade Tokyo 2020. Sekitar 80% publik Jepang mengatakan acara tersebut harus dibatalkan atau kembali ditunda.

Gubernur Shimane Tatsuya Maruyama pada Rabu (17/2), mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mundur dari estafet obor, yang akan dimulai akhir bulan depan, karena kekhawatiran atas penyebaran Covid-19.

"Jika kondisi saat ini terus berlanjut, saya pikir penyelenggaraan Olimpiade harus dihindari," katanya kepada wartawan. "Tetapi mengingat situasi ini ... Akan sulit bagi Shimane untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan estafet obor Olimpiade."

Sekitar 10.000 pelari diharapkan membawa obor melalui 47 prefektur Jepang, melewati 859 lokasi selama 121 hari sebelum upacara pembukaan di stadion nasional Tokyo pada 23 Juli.

Dan pada Kamis, jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa hampir dua pertiga perusahaan Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade, yang merupakan tanda lain bahwa sentimen anti-Olimpiade sedang menguat di negara tuan rumah.

Ditemukan bahwa 36% perusahaan menginginkan ajang olahraga tersebut ditunda, dengan 29% menuntut pembatalan. Sementara hanya 35% yang ingin Olimpiade berlangsung.

Jepang baru memulai peluncuran vaksin Covid-19 minggu ini, dan dapat dipastikan bahwa sebagian besar populasinya belum akan diinokulasi saat Olimpiade berlangsung. (The Guardian)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid