Merasa diperlakukan buruk, Trump pindah dari New York
Donald Trump sendiri merupakan warga asli New York.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (31/10) mengumumkan bahwa dia akan mengubah kediaman permanennya dari New York ke Palm Beach, Florida. Dia mengklaim diperlakukan sangat buruk di kota asalnya itu.
"Saya dan keluarga akan menjadikan Palm Beach, Florida, sebagai kediaman permanen kami," twit Trump.
"Saya sangat menyayangi New York, dan orang-orangnya, dan akan selalu begitu, tapi sayangnya terlepas dari kenyataan bahwa saya membayar pajak kota jutaan dolar setiap tahunnya, saya telah diperlakukan dengan sangat buruk oleh para pemimpin politik baik kota dan negara bagian."
....New York, and always will, but unfortunately, despite the fact that I pay millions of dollars in city, state and local taxes each year, I have been treated very badly by the political leaders of both the city and state. Few have been treated worse. I hated having to make....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 1 November 2019BACA JUGA
The New York Times melaporkan, Trump, yang merupakan penduduk asli New York, dan istrinya Melania mengajukan pemindahan domisili secara individu pada September, mengubah status kediaman tetap mereka dari Manhattan ke Palm Beach.
Times juga menulis bahwa pejabat Gedung Putih menolak menjelaskan mengapa Trump mengambil langkah tersebut. Namun, mengutip sebuah sumber yang dekat dengan presiden, alasannya adalah untuk keperluan pajak.
Selain Gedung Putih, tempat tinggal utama Trump sekarang adalah tempat peristirahatannya, Mar-a-Lago. Sejak menjabat sebagai presiden, Trump telah menghabiskan 99 harinya di sana dan 20 hari di kediaman permanennya sebelumnya, Trump Tower.
"Sebagai presiden, saya akan selalu ada untuk membantu New York dan orang-orang hebat di New York. Kota itu akan selalu mendapat tempat spesial di hati saya," twit Trump.
Tapi faktanya, warga New York mungkin tidak selalu mengganggap Trump spesial. Demonstrasi di luar Trump Tower merupakan hal lumrah dan Trump telah "berbenturan" beberapa kali dengan otoritas kota dan negara bagian itu.
Contoh paling baru adalah pada awal bulan, ketika seorang hakim federal untuk Distrik Selatan, New York, menolak permintaan sang presiden agar memblokir akses ke surat pemberitahuan tahunan pajak pribadi dan perusahaannya.
Otoritas New York dinilai menyambut baik langkah Trump. Gubernur Andrew Cuomo mentwit, "Baguslah. Lagipula @realDonaldTrump tidak bayar pajak di sini. Dia milik Anda, Florida." (AFP)
Good riddance.
It’s not like @realDonaldTrump paid taxes here anyway...
He’s all yours, Florida. https://t.co/9AX0q1aBkQ — Andrew Cuomo (@NYGovCuomo) 1 November 2019