Militer Myanmar bebaskan 14 sandera Tentara Arakan

Militer Myanmar mengatakan berhasil menyelamatkan 14 orang yang diculik Tentara Arakan di Negara Bagian Rakhine.

"Dari mereka yang diculik oleh Tentara Arakan, 14 di antaranya kini berhasil dibebaskan," kata militer dalam sebuah pernyataan pada Minggu (27/10) malam. "Militer masih melancarkan operasi gabungan darat dan udara untuk menyelamatkan sisa sandera lainnya sesegera mungkin."

Kelompok bersenjata itu pada Sabtu (26/10), menawan lebih dari 50 orang, yang sebagian besar adalah pasukan keamanan. 

Pada Minggu, pihak Tentara Arakan mengatakan telah menembaki tiga kapal di Kota Rathedaung, dan menengggelamkan dua kapal dan merusak satu kapal lainnya yang mengangkut prajurit dan polisi.

Eskalasi pertumpahan darah tersebut menjadi salah satu yang terbesar di negara bagian barat itu sejak pertempuran sengit awal tahun ini antara militer dan gerilyawan, yang menuntut otonomi lebih luas atas Rakhine.

"Banyak orang yang tewas sebab tidak ada yang melindung mereka dari tembakan," kata kelompok itu.

Anggota parlemen setempat Khin Saw Wai mengatakan kepada Reuters bahwa pertempuran di Rathedaung pada Minggu terlalu sengit sehingga banyak orang menyelamatkan diri ke desa tetangga setelah jet tempur melintas di atas kepala mereka.

Puluhan ribu orang mengungsi dari Rakhine sejak bentrokan meletus pada Desember, menyebabkan kerusuhan baru di wilayah, tempat lebih dari 730.000 muslim Rohingya melarikan diri dari operasi militer pada 2017.

Namun, situasi Rohingya tidak secara langsung terkait dengan pemberontakan Tentara Arakan. Para pemberontak mengacu pada kebencian historis yang mendalam terhadap etnis Bamar yang mendominasi pemerintah pusat dan perasaan bahwa transisi negara itu menuju demookrasi belum membawa banyak manfaat.

Sumber : Reuters