sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Minyak sawit jadi topik utama pertemuan bilateral Indonesia-Latvia

Menlu Retno menggarisbawahi harapannya agar Uni Eropa memperlakukan minyak sawit Indonesia secara adil.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 19 Jul 2019 13:11 WIB
Minyak sawit jadi topik utama pertemuan bilateral Indonesia-Latvia

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa isu minyak sawit menjadi topik utama dalam pertemuan bilateralnya dengan Menteri Latvia Edgars Rinkevics di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (19/7).

"Setiap kali Indonesia berbicara dengan negara anggota Uni Eropa, dalam hal ini Latvia, kami akan selalu menyoroti isu minyak sawit," jelas Menlu Retno.

Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Rinkevics, Menlu Retno menggarisbawahi harapannya agar Uni Eropa memperlakukan minyak sawit Indonesia secara adil.

Menurut Menlu Retno, jika kekhawatiran Uni Eropa akan minyak sawit Indonesia berdasarkan data ilmiah, Indonesia pun memiliki data tandingan untuk mematahkan kekhawatiran mereka.

"Maka itu, mengapa Uni Eropa dan Indonesia tidak membandingkan data masing-masing untuk memperkaya pemahaman satu sama lain," tambahnya.

Menlu Retno menegaskan, Indonesia sangat bersedia untuk berdialog dengan Uni Eropa. Namun, jika mendapat perlakuan diskriminatif, dia menyatakan Indonesia pasti akan melawan.

Mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu menuturkan bahwa Latvia merupakan mitra perdagangan terbesar Indonesia di kawasan Baltik. Setengah dari ekspor yang dilakukan Indonesia ke Lativa merupakan minyak sawit.

Menurut Direktur Eropa II Kemlu RI Hendra Halim, ekspor Indonesia ke Latvia pada 2018 menyentuh US$133,7 juta sementara ekspor minyak sawit sendiri mencapai lebih dari US$65 juta total nilai ekspor itu.

Sponsored

"Memang kebijakan Uni Eropa adalah kebijakan sentral, tapi bagaimanapun, Latvia telah menyatakan akan mempertimbangkan untuk menyampaikan protes Indonesia kepada Uni Eropa. Jadi menurut Indonesia, prospeknya positif," jelas Hendra.

Menlu Rinkevics menuturkan, kedua menlu membahas hubungan Uni Eropa-Indonesia dan sepakat perlu mendorong dialog politik dan ekonomi.

"Kami siap mendengarkan kekhawatiran yang dimiliki Indonesia. Uni Eropa juga akan melakukan kerja sama lebih lanjut dengan ASEAN terkait ekspor minyak sawit," kata dia.

Menlu Retno menambahkan, isu minyak sawit juga terus diangkat oleh ASEAN, terutama Indonesia dan Malaysia. Oleh sebab itu, ASEAN dan Uni Eropa sepakat untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk membahas isu tersebut.

Perdagangan naik 35%

Selain membahas persoalan minyak sawit, kedua menlu mendiskusikan upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia-Latvia. Menlu Retno mencatat, selama empat tahun terakhir, perdagangan kedua negara mengalami kenaikan sebesar 35%.

"Selain itu, pada kuartal pertama 2019, perdagangan juga meningkat 29% dibandingkan dengan kuartal pertama pada 2018," tutur Menlu Retno.

Di bidang pariwisata, lanjutnya, turis Latvia yang mengunjungi Indonesia selama 2014-2018 meningkat hampir 150%.

Menlu Rinkevics menuturkan bahwa Indonesia-Latvia sepakat untuk memperluas perjanjian kerja sama bilateral di bidang pariwisata dan budaya.

"Kami melihat bahwa hubungan bilateral ini dapat diperluas di bidang-bidang lainnya juga seperti teknologi informasi, farmasi dan industri pengolahan makanan," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid