sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muhammadu Buhari kembali jadi Presiden Nigeria

Penundaan dan kekerasan mencemari masa jelang pemilu Nigeria, tetapi tidak ada pengamat independen yang menyatakan adanya kecurangan.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 27 Feb 2019 14:09 WIB
Muhammadu Buhari kembali jadi Presiden Nigeria

Hasil akhir Pilpres Nigeria pada Sabtu (23/2) menyatakan bahwa Presiden Muhammadu Buhari terpilih kembali untuk periode kedua.

Pria berusia 76 tahun itu mengalahkan saingan utamanya, mantan Wakil Presiden Atiku Abubakar, dengan selisih di bawah empat juta suara.

Beberapa pendukung Buhari turun ke jalan pada Selasa (26/2) malam untuk merayakan kemenangannya.

Namun, Partai Demokrat Rakyat (PDP) menolak hasil pemungutan suara.

Ketua PDP Uche Secondus menyebut penghitungan itu salah dan tidak dapat diterima. Partai itu mengatakan penghitungan tidak valid, menuduh data pemilu telah dimanipulasi.

Pemerintah menuding PDP tengah berupaya menghentikan pemilu dan memicu krisis konstitusi.

Penundaan dan kekerasan mencemari masa menjelang pemilu, tetapi tidak ada pengamat independen yang menyatakan adanya kecurangan.

Pemungutan suara awal ditunda pada 16 Februari, hanya lima jam sebelum pemungutan suara seharusnya berlangsung. Selain pilpres, para pemilih juga memilih anggota DPR dan Senat Nigeria.

Sponsored

Partai Buhari, Kongres Semua Progresif (APC), menang di 19 dari 36 negara bagian. Sedangkan menurut Komisi Pemilihan Umum Independen (INEC), PDP menang di 17 negara bagian termasuk di ibu kota, Abuja.

Jumlah pemilih hanya di bawah 35% dari jumlah total pemilih terdaftar. INEC diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan formal pada Rabu (27/2).

Buhari merupakan mantan tentara yang memimpin rezim militer selama 20 bulan pada 1980-an. Dia pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2015, menjadikannya kandidat oposisi pertama yang mengalahkan seorang petahana dan memenangkan kursi kepresidenan.

Para kritikus menilai pemerintahan Buhari memiliki kecenderungan autokrasi serta tidak mengambil tindakan berarti.

Pendukung Buhari membela sang presiden, mengatakan bahwa dia telah memenuhi sebagian besar janji kampanyenya seperti memberantas korupsi dan menindak Boko Haram. Tetapi mereka akan kesulitan untuk menunjukkan prestasi nyata Buhari di bidang lain, seperti memperbaiki ekonomi.

Nigeria merupakan negara terpadat dengan ekonomi terbesar di Afrika. Mereka menghadapi berbagai masalah termasuk kekurangan tenaga listrik, korupsi, ancaman keamanan, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Nigeria adalah produsen minyak terkemuka di Afrika, tetapi korupsi dan kegagalan berinvestasi telah menghambat pembangunan bangsa itu.

Pemulihan lambat dari resesi pada 2016 menyebabkan ketidakcukupan lapangan kerja untuk mayoritas anak muda. Sekitar seperempat populasi usia kerja di Nigeria kini menganggur.

Sumber : BBC

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid