sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sempat diguncang resign massal, nakes Singapura diguyur insentif Rp42 juta

Tenaga kesehatan di Singapura sempat dikabarkan mengundurkan diri secara besar-besaran pada paruh pertama 2021.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Sabtu, 06 Nov 2021 23:42 WIB
Sempat diguncang resign massal, nakes Singapura diguyur insentif Rp42 juta

Singapura akan memberi insentif sebesar S$4.000 atau sekitar Rp42 juta kepada tenaga kesehatan yang berperan dalam penanganan pandemi Covid-19. Insentif yang sama juga akan diterima oleh pekerja di bidang kemanusiaan yang berjuang di garda depan seperti perawat lansia dan pusat dialisis yang berjumlah sekitar 100.000 orang.

Pembayaran insentif diumumkan oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Jumat (5/11). Fasilitas kesehatan memang memberi kontribusi besar dan tidak kenal lelah atas pertolongan pertama orang-orang yang membutuhkan untuk memerangi Covid-19.

“Organisasi-organisasi ini telah menjadi bagian dari perjuangan melawan Covid-19, bersama dengan institusi kesehatan publik,” ujar Ye Kung seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Kementerian juga akan memberikan hibah sebesar S$10.000 untuk setiap Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat sebagai pengakuan atas kontribusi mereka dalam memerangi Covid-19

Saat berbicara di National Medical Excellence Awards pada Jumat, Ong mengatakan penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi terhadap para tenaga kesehatan dalam memerangi pandemi. Insentif akan diterima petugas kesehatan pada Desember 2021. Sementara itu, Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat dan staf perawatan masyarakat yang memenuhi syarat akan menerimanya pada kuartal I-2022.

Ong juga menyebutkan Kementerian Kesehatan mulai mendaftarkan para tenaga kesehatan agar bisa cuti menjelang akhir tahun. Kementerian pada bulan lalu sudah mencabut penangguhan cuti ke luar negeri bagi petugas kesehatan.

Sebelumnya, sempat dikabarkan tenaga kesehatan di Singapura mengundurkan diri secara besar-besaran pada paruh pertama 2021. Ada sekitar 1.500 tenaga kesehatan mundur lantaran diduga kelelahan secara fisik, mental, dan emosional. Alasan lainnya karena tenaga kesehatan tidak memiliki kesempatan mengambil cuti selama masa pandemi sejak 2020. Sebanyak 500 dokter dan perawat asing juga melakukan hal yang sama agar bisa kembali ke negara mereka.

Saat ini, kasus Covid-19 di Singapura masih tergolong tinggi dengan rata-rata 3.000 kasus aktif per hari. Kondisi ini membuat tenaga kesehatan bekerja di bawah tekanan meskipun sebelumnya Singapura sempat menyatakan akan berdamai dengan Covid-19 dan menganggapnya seperti flu biasa.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid