sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemilu Israel: Netanyahu ajak Gantz bentuk pemerintahan persatuan

Kedua partai utama gagal mencapai suara yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 19 Sep 2019 17:57 WIB
Pemilu Israel: Netanyahu ajak Gantz bentuk pemerintahan persatuan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajak rivalnya, Benny Gantz, untuk membentuk pemerintahan persatuan setelah pemilu pada Selasa (17/9) berujung buntu. 

Media lokal melaporkan bahwa kedua belah pihak gagal memenangkan suara yang cukup untuk membentuk pemerintah. Gantz sendiri belum merespons ajakan Netanyahu.

Namun, sebelumnya Gantz telah menyampingkan langkah untuk bergabung dengan koalisi pimpinan Netanyahu mengingat tiga kasus korupsi yang menanti sang PM.

Pada Kamis (19/9) di Yerusalem, Presiden Reuven Rivlin menyambut baik ajakan Netanyahu. Rivlin akan mengadakan konsultasi dengan perwakilan partai sebelum mencalonkan seorang kandidat yang dia yakini memiliki peluang terbaik untuk membentuk pemerintahan.

Hingga hari ini hasil resmi pemilu belum dirilis. 

Aliansi Biru dan Putih yang menyokong Gantz berada 0,78% di depan Partai Likud pimpinan Netanyahu. Adapun Joint List, sebuah aliansi partai-partai Arab menempati urutan ketiga. Sementara partai ultra-Ortodoks, Shas, menduduki posisi keempat dan Partai Yisrael Beiteinu ada di peringkat kelima.

Komite Pemilihan Pusat (CEC) tidak menjelaskan bagaimana urutan tersebut diterjemahkan dalam pembagian 120 kursi di parlemen. Tetapi media Israel melaporkan bahwa aliansi Biru dan Putih berada di jalur kemenangan dengan meraih 33 kursi, lebih dua kursi dari Likud.

Blok kiri-tengah Gantz diproyeksikan akan mengendalikan 57 kursi dan partai sayap kanan serta keagamaan yang bersekutu dengan Netanyahu diprediksi akan mendapat 55 kursi.

Sponsored

Karena itu, keduanya tidak akan dapat membentuk koalisi mayoritas tanpa dukungan dari Yisrael Beiteinu pimpinan Avigdor Lieberman.

Dalam pemilu sebelumnya, yang berlangsung pada April 2019, Lieberman tidak mendukung Netanyahu membentuk pemerintahan koalisi karena dia menolak mundur dalam perselisihan yang sudah berlangsung lama dengan partai-partai keagamaan soal pembebasan orang-orang ultra-Ortodoks dari wajib militer.

Pada Rabu malam (18/9), para pejabat mengatakan bahwa Netanyahu telah membatalkan rencana perjalanannya ke New York pekan depan untuk menghadiri Sidang Umum PBB.

"Tidak ada pilihan selain mendirikan pemerintahan yang luas, seluas mungkin, yang terdiri dari seluruh elemen ... Benny, kita harus membentuk pemerintahan persatuan hari ini. Rakyat berharap kita berdua menunjukkan tanggungjawab dan bekerja sama. Karena itulah saya mengajak Anda, Benny. Mari bertemu ... untuk mewujudkan ini," ujar Netanyahu seperti dikutip dalam sebuah video yang dirilis pada Kamis.

"Kita tidak seharusnya dan kita tidak punya alasan untuk melaksanakan pemilu ketiga. Saya menentangnya."

Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Israel melaksanakan dua pemilu dalam satu tahun.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid