close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PM Benjamin Netanyahu. Foto: Ist
icon caption
PM Benjamin Netanyahu. Foto: Ist
Dunia
Minggu, 02 Juni 2024 15:49

Netanyahu tidak mau ada gencatan senjata dengan dalih Hamas

Keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas menyerukan semua pihak untuk segera menerima proposal yang dirinci oleh Biden.
swipe

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan ada gencatan senjata permanen di Gaza sampai kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dihancurkan.

Komentarnya dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan secara online muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel telah mengusulkan kesepakatan tiga fase untuk gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas.

“Kondisi Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah: penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan semua sandera dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” kata Netanyahu.

“Israel akan terus bersikeras bahwa persyaratan ini harus dipenuhi sebelum gencatan senjata permanen diberlakukan. Gagasan bahwa Israel akan menyetujui gencatan senjata permanen sebelum persyaratan ini terpenuhi bukanlah sebuah permulaan,” tambahnya.

Permohonan keluarga sandera

Keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas menyerukan semua pihak untuk segera menerima proposal yang dirinci oleh Biden untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 8 bulan dan memulangkan kerabat mereka, namun pemerintah Israel mengatakan persyaratan gencatan senjata masih harus dipenuhi.

Biden mendesak Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk membebaskan sekitar 100 sandera yang tersisa, bersama dengan sekitar 30 jenazah lainnya, untuk perpanjangan gencatan senjata.

Setelah pidato Biden, keluarga sandera mengatakan pada hari Sabtu bahwa waktu sudah hampir habis bagi Israel dan Hamas untuk menerima kesepakatan tersebut.

“Kami ingin melihat orang-orang kembali dari Gaza dalam keadaan hidup dan segera,” kata Gili Roman kepada The Associated Press. Kakak perempuannya, Yarden Roman-Gat, disandera dan dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November, namun saudara ipar Yarden, Carmel, masih ditahan.

“Ini mungkin kesempatan terakhir untuk menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, keadaan saat ini harus diubah dan kami berharap semua orang segera mematuhi seruan Biden untuk segera menerima kesepakatan tersebut. Tidak ada jalan lain menuju situasi yang lebih baik bagi semua orang. Kepemimpinan kita tidak boleh mengecewakan kita. Tapi sebagian besar, semua perhatian harus tertuju pada Hamas,” katanya.(telegraphindia)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan