close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Foto: Pixabay
Dunia
Minggu, 02 Juni 2024 06:36

Nyawa pendaki Malaysia melayang di gunung tertinggi Amerika Utara

Penjaga taman pertama kali menerima pesan SOS dari tim pada pukul 01.00 Selasa.
swipe

Seorang pendaki Malaysia kemungkinan besar meninggal karena paparan dan penyakit yang berhubungan dengan ketinggian awal pekan ini. Sebelumnya, ia berlindung selama berhari-hari di gua salju dengan perlengkapan bertahan hidup yang minim di dekat puncak Denali, gunung tertinggi di Alaska di Amerika Utara.

Kata pejabat taman pada hari Sabtu pendaki yang meninggal adalah  Zulkifli Bin Yusof, 36. Ia kemungkinan meninggal Rabu di gua dengan ketinggian 19.600 kaki (5.974 meter) di Taman Nasional dan Cagar Alam Denali, kata juru bicara taman Paul Ollig, Sabtu. Layanan Taman Nasional menemukan jenazahnya pada Jumat malam, kata Ollig.

Yusof adalah bagian dari tim pendakian yang terdiri dari tiga orang, yang semuanya beralamat di Alpine Club of Malaysia di Subang Jaya, Selangor, Malaysia, menurut Ollig. Kedua rekan Yusof selamat.

Penjaga taman pertama kali menerima pesan SOS dari tim pada pukul 01.00 Selasa, yang mengindikasikan bahwa para pendaki mengalami hipotermia dan tidak dapat turun setelah mencapai puncak gunung di Alaska setinggi 20.310 kaki (6.190 meter).

Salah satu pria tersebut, berusia 48 tahun, diselamatkan pada Selasa malam setelah turun ke kamp di ketinggian 17.200 kaki (5.243 meter). Dia digambarkan oleh pihak taman menderita radang dingin dan hipotermia yang parah.

Kamis malam, pilot helikopter di taman tersebut berhasil menjatuhkan tas berisi perlengkapan bertahan hidup di dekat gua salju dan melihat seorang pendaki melambai ke arahnya, namun angin kencang menghalangi penyelamatan pada saat itu, kata pihak taman nasional.

Pendaki lainnya, berusia 47 tahun, diselamatkan pada Jumat pagi setelah berhari-hari dalam kondisi mendung dan berangin.

Dua dari tiga pria tersebut memiliki pengalaman sebelumnya di Denali, kata Ollig. Ketiganya sebelumnya pernah mendaki gunung dataran tinggi lainnya, katanya.

Pendaki yang diselamatkan pada hari Jumat dilarikan ke rumah sakit Anchorage untuk perawatan tambahan. “Pendaki dalam kondisi yang sangat kuat, bahkan bisa berjalan sendiri, mengingat apa yang dia alami,” kata Ollig sebelumnya. 

Nama pendaki dan informasi tambahan tentang dirinya dan penyintas lainnya tidak akan diungkapkan oleh pihak taman. Pendaki lainnya juga sedang dalam pemulihan di rumah sakit.(thestar)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan