sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakar: Akhir Maret, tak ada kasus infeksi baru di Wuhan

Sang pakar optimistis karena melihat jumlah kasus infeksi baru di negara itu terus menurun hingga Kamis (5/3).

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 06 Mar 2020 13:58 WIB
Pakar: Akhir Maret, tak ada kasus infeksi baru di Wuhan

Pada Kamis (5/3), Zhang Boli, seorang peneliti senior yang terlibat dalam upaya penanganan coronavirus jenis baru memperkirakan bahwa mulai akhir Maret, tidak akan ada kasus infeksi baru di Kota Wuhan.

Zhang merupakan salah satu dari 14 anggota tim peneliti yang bekerja bersama pemerintah untuk mengendalikan penyebaran epidemi di China. Dia optimistis karena melihat jumlah kasus infeksi baru di negara itu terus menurun hingga Kamis.

"Harapannya adalah Wuhan sendiri tidak akan mencatat kasus baru mulai akhir Maret," jelas pria yang juga menjabat sebagai direktur di Tianjin University of Traditional Chinese Medicine tersebut.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Jumat (6/3) melaporkan bahwa jumlah kasus infeksi baru di Wuhan turun dari 131 pada Rabu (4/3) menjadi 126 pada Kamis.

Dalam wawancara dengan People's Daily, Zhang mengatakan bahwa hampir semua daerah terdampak yang berada di luar Provinsi Hubei telah berhasil mengendalikan kasus infeksi baru. 

Berdasarkan data mengenai perkembangan penyebaran coronavirus, dia memperkirakan bahwa di luar Wuhan, kota-kota lain di Hubei dapat mencegah terjadinya kasus penularan baru pada pertengahan Maret.

"Kami telah menganalisis tren infeksi baru. Menurut analisis statistik kami, kota-kota selain Wuhan pada dasarnya dapat bebas dari kasus infeksi baru pada pertengahan Maret," ujar Zhang.

Zhang menambahkan, penduduk di sejumlah wilayah di China mungkin dapat berhenti menggunakan masker pada April. Namun, dia menekankan bahwa itu bukan berarti coronavirus akan benar-benar hilang karena masih ada potensi kasus penularan, terutama dari pendatang dari luar negeri.

Sponsored

Pemerintah China telah memberlakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran wabah. Mereka menangguhkan transportasi, mengisolasi sejumlah kota, dan memperpanjang libur Tahun Baru Imlek di seluruh negeri.

Angka kematian di China daratan mencapai 3.042 pada Kamis malam. Dari 29 kematian baru yang dilaporkan, 23 di antaranya terjadi di Kota Wuhan.

Pada Jumat pagi, otoritas di Kota Chibi di Provinsi Hubei mengatakan akan menghentikan pemblokiran jalan raya untuk kembali menormalkan lalu lintas. 

Chibi akan menjadi salah satu kota pertama di Hubei yang melonggarkan pembatasan lalu lintas dalam kota. Kota itu melaporkan bahwa tidak ada kasus infeksi baru selama 19 hari terakhir.

Pihak berwenang China kini fokus menangani potensi infeksi dari luar negeri. Italia, Iran, dan Korea Selatan mencatat jumlah kasus infeksi terbanyak di luar Tiongkok.

Italia mendeteksi 3.585 penularan dengan 148 kematian, Iran mencatat 3.513 kasus infeksi dengan 107 kematian, dan Korea Selatan melaporkan 6.284 kasus infeksi dengan 40 kematian.

Editor tabloid Global Times, Hu Xijin, menyerukan agar Tiongkok menerapkan karantina 14 hari bagi semua orang yang datang dari Amerika Serikat. Sejauh ini, AS mencatat 12 kematian dan 232 kasus penularan.

Sementara itu, seorang pasien di China dinyatakan positif coronavirus setelah kembali dari Iran pekan lalu.

Otoritas di Provinsi Guangdong, Kota Shanghai, dan Kota Chengdu telah memerintahkan orang-orang yang dalam dua pekan terakhir mengunjungi negara-negara yang mencatat kasus coronavirus untuk mengisolasi diri selama 14 hari. (Reuters dan South China Morning Post)

Berita Lainnya
×
tekid