sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakistan memperingatkan India untuk bersiap terima pembalasan

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah aksi bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 orang polisi paramiliter India.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 27 Feb 2019 12:32 WIB
Pakistan memperingatkan India untuk bersiap terima pembalasan

Militer Pakistan memperingatkan akan merespons pengeboman udara yang dilakukan India di dekat desa Jaba di Pakistan utara, yang terletak sekitar 10 km di barat perbatasan dengan Kashmir yang dikelola Pakistan, dan 60 km dari Garis Kontrol (LoC) yang memisahkan Kashmir yang dikelola India dan Pakistan

"Sekarang giliran Anda untuk menunggu dan bersiap-siap menerima kejutan dari kami," ungkap militer Pakistan. 

Kementerian Luar Negeri Pakistan telah memanggil top diplomat India di Islamabad untuk memprotes serangan udara yang terjadi jelang fajar pada Selasa (26/2). New Delhi mengklaim bahwa serangan dilancarkan ke kamp-kamp pelatihan teroris.

Aksi India itu disebut pelanggaran gencatan senjata 2003.

Ketegangan antara dua negara tetangga yang memiliki nuklir tersebut meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul terbunuhnya 40 anggota polisi paramiliter India dalam aksi bom bunuh diri pada 14 Februari. 

Adapun serangan udara kemarin merupakan yang pertama oleh India sejak perang dengan Pakistan pada 1971.

Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale menyebut itu sebagai serangan pendahuluan (preemptive strike) setelah menerima informasi intelijen yang kredibel bahwa kelompok militan Jaish-e-Mohammed (JeM), yang bermarkas di Pakistan dan mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri pada 14 Februari, melatih anggota mereka untuk melancarkan serangan serupa. 

"Dalam operasi ini, sejumlah besar teroris JeM, pelatih, komandan senior dan kelompok-kelompok jihad yang sedang dilatih untuk tindakan bunuh diri tewas," kata Gokhale kepada wartawan di New Delhi.

Sponsored

Perdana Menteri Imran Khan menuturkan klaim India bahwa mereka telah mengenai kamp pelatihan teroris di Balakot adalah klaim yang mementingkan diri sendiri, sembrono dan fiktif.

"Tindakan ini telah dilakukan untuk konsumsi domestik di ranah pemilu, menempatkan perdamaian dan stabilitas regional pada risiko yang berat," jelas Khan merujuk pada pemilu India yang dimulai dalam waktu dua bulan.

Juru bicara angkatan bersenjata Pakistan, Mayjen Asif Ghafoor membantah pernyataan pihak India terkait adanya korban dalam serangan itu. Dia mengatakan India berbohong.

"Bahkan tidak ada satu pun bata di lokasi kejadian," kata Ghafoor. "Jika ada infrastruktur di sana, maka akan ada puing-puing. Mereka mengatakan ratusan orang terbunuh, saya katakan bahwa jika bahkan ada 10 orang, akan ada beberapa mayat di sana."

Dia mengundang para diplomat dan media asing untuk mengunjungi daerah itu demi melakukan verifikasi.

Ghafoor menambahkan sesi bersama parlemen Pakistan digelar pada Rabu, diikuti oleh pertemuan Otoritas Komando Nasional, yang tanggung jawabnya meliputi pengawasan persenjataan nuklir negara itu.

Serangan itu sendiri dirayakan di Negeri Hindustan, tetapi belum jelas apakah ada sesuatu yang signifikan yang terkena "hantaman" jet-jet tempur India atau apakah operasi telah dikalibrasi dengan hati-hati untuk meredakan kemarahan rakyat atas bom bunuh diri pada 14 Februari tanpa memancing pembalasan besar-besaran Pakistan.

Pakistan merupakan pihak yang pertama kali mengumumkan serangan itu, mengatakan jet-jet tempur India menerobos wilayah mereka sejauh lima mil sebelum akhirnya diusir, menjatuhkan bom tanpa korban atau kerusakan.

"Pesawat-pesawat India menerobos dari sektor Muzafarabad. Menghadapi respons yang tepat waktu dan efektif dari Angkatan Udara Pakistan, melepaskan muatan dengan tergesa-gesa yang kemudian jatuh di dekat Balakot sebelum melarikan diri. Tidak ada korban atau kerusakan," twit Ghafoor.

Desakan AS untuk Pakistan dan India

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mendesak India dan Pakistan untuk menghindari kegiatan militer lebih lanjut. Pernyataan Pompeo muncul setelah Pakistan menegaskan akan merespons serangan India.

Dalam peristiwa terpisah, setidaknya empat orang dilaporkan tewas termasuk dua di antaranya anak-anak dan tujuh lainnya cedera dalam baku tembak yang terjadi pada Selasa di Distrik Kotli.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Pompeo mengatakan dia mengadakan pembicaraan terpisah dengan para menteri luar negeri India dan Pakistan.

"Saya menyatakan kepada kedua menteri bahwa kami mendorong India dan Pakistan untuk menahan diri, dan menghindari eskalasi dengan cara apa pun," kata Pompeo lewat sebuah pernyataan yang dirilis di Washington pada Selasa. "Saya juga mendorong kedua menteri untuk memprioritaskan komunikasi langsung dan menghindari aktivitas militer lebih lanjut." (The Guardian dan Al Jazeera)

Berita Lainnya
×
tekid