sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakistan tembak jatuh dua jet India di Kashmir

Sebelumnya, militer Pakistan telah memperingatkan India untuk bersiap menerima pembalasan.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 27 Feb 2019 20:09 WIB
Pakistan tembak jatuh dua jet India di Kashmir

Pakistan menembak jatuh dua jet Angkatan Udara India yang terbang di wilayah Kashmir pada Rabu (27/2). Hal itu diungkapkan oleh juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mengatakan bahwa satu pilot India telah ditangkap.

"Angkatan Udara Pakistan (PAF) menembak jatuh dua pesawat India yang berada di wilayah udara Pakistan," ungkap Ghafoor.

Ghafoor menuturkan, satu pesawat jatuh di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, sementara yang lainnya jatuh di wilayah Kashmir sisi India.

"Satu pilot India ditangkap oleh pasukan kami," tuturnya.

Tetapi sumber-sumber Angkatan Udara India menolak klaim itu.

Para pejabat kepolisian di Kashmir, India, mengatakan bahwa dua pilot India dan seorang warga sipil tewas akibat jatuhnya pesawat di wilayah mereka. Namun, tidak ada konfirmasi apakah pesawat itu jatuh akibat ditembak oleh militer Pakistan.

Pada hari yang sama, India dan Pakistan terlibat baku tembak di sepanjang perbatasan di Kashmir.  Serangan itu adalah yang pertama kali terjadi sejak perang pada 1971.

Kantor berita ANI melaporkan bahwa India menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 milik PAF. Jet tempur tersebut ditembak jatuh dalam serangan balasan India, tiga kilometer di dalam wilayah Nowshera, Pakistan.

Sponsored

Sumber-sumber kepolisian India mengatakan, pasukan Pakistan menjatuhkan bom di Nadian, Laam Jhangar dan Keri di distrik Rejouri, serta daerah Hamirpur di distrik Poonch sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

"Jet milik India masih terlihat terbang di daerah itu. Penduduk setempat melihat satu jet Pakistan terbakar di Garis Kontrol (LoC)," tutur sumber polisi di kota Rajouri.

LoC merupakan garis batas yang memisahkan Kashmir yang dikelola India dan Pakistan.

Perdana Menteri India Narendra Modi mempersingkat pidatonya di sebuah acara resmi untuk bergegas ke sebuah rapat guna meninjau situasi keamanan.

Sementara, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga dijadwalkan memimpin pertemuan Otoritas Komando Nasional (NCA) Pakistan untuk membahas tanggapan terhadap serangan udara India.

"Jika AS dapat melakukan operasi militer di Abbottabad, maka India juga dapat melakukannya," kata Menteri Keuangan India Arun Jaitley, merujuk pada operasi militer yang AS lakukan untuk memburu teroris global, Osama bin Laden, di Abbottabad, Pakistan.

Mantan mayor Angkatan Darat India dan asisten profesor di S. Rajaratnam School of International Studies, Anit Mukherjee, menyatakan bahwa kejadian di mana India dan Pakistan saling balas serangan belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang pada 1971.

"Kami tidak tahu apa imbas kejadian ini. Tapi sepertinya Pakistan telah memberikan tanggapan berupa serangan, dan respons itu berbuah korban jiwa, penangkapan, dan kematian," katanya. "Konflik semacam ini telah ada di daratan selama 20 tahun terakhir, kini konflik bergeser ke udara."

CNN-IBN melaporkan bahwa lalu lintas udara untuk penerbangan komersial telah ditutup di Chandigarh, Amritsar, Leh, dan di seluruh negara bagian Jammu dan Kashmir. Penerbangan juga dihentikan di Bandara Dehradun.

Penerbangan komersial internasional dan domestik di semua bandara utama Pakistan pun telah ditangguhkan. 

Penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) ke New Delhi dibatalkan karena adanya ketegangan. Sementara penerbangan PIA lainnya dengan rute Manchester-Lahore tidak diizinkan lepas landas.

Ketegangan antara dua negara tetangga yang memiliki nuklir tersebut meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul terbunuhnya 40 anggota polisi paramiliter India dalam aksi bom bunuh diri pada 14 Februari di wilayah Kashmir milik India.

Namun, risiko konflik meningkat secara drastis pada Selasa (26/2) ketika India melancarkan serangan udara terhadap apa yang mereka klaim sebagai basis pelatihan kelompok militan di Pakistan.

Serangan itu menargetkan kelompok militan Jaish-e-Mohammed (JeM) yang mengklaim pertanggungjawaban atas teror bom bunuh diri pekan lalu.

Meski India mengatakan sejumlah besar pejuang JeM telah berhasil dibunuh, para pejabat Pakistan mengatakan serangan udara India gagal dan tidak memakan korban jiwa.

Pada Selasa malam, Pakistan memulai baku tembak di 12 hingga 15 titik di sepanjang LoC.

"Tentara India membalas dan tembakan kami mengakibatkan kerusakan parah pada lima pos dan menelan sejumlah nyawa manusia," kata seorang juru bicara pasukan pertahanan India pada Rabu.

Lima tentara India menderita luka ringan dalam penembakan yang berakhir pada Rabu pagi itu.

"Sejauh ini tidak ada korban warga sipil, tetapi ada kepanikan di antara masyarakat," kata Wakil Komisiaris Distrik Poonch Rahul Yadav. "Kami memiliki rencana evakuasi dan jika perlu kami akan mengevakuasi warga ke daerah yang lebih aman."

Pejabat lokal di pihak Pakistan mengatakan setidaknya empat orang tewas dan tujuh lainnya cedera, meskipun tidak jelas apakah korbannya adalah warga sipil atau militer.

India juga menindak keras tersangka militan yang beroperasi di Kashmir. Pada Rabu, pasukan keamanan India membunuh dua militan JeM dalam baku tembak.

Peningkatan keamanan

Pakistan telah berjanji untuk membalas serangan udara yang dilancarkan kepada mereka pada Selasa. India pun telah memperketat keamanan di seluruh negeri itu.

Kedua negara telah terlibat dalam tiga perang sejak kemerdekaan mereka dari kependudukan Inggris pada 1947. Pakistan dan India hampir berperang untuk keempat kalinya setelah militan Pakistan menyerang Parlemen India pada 2002.

Di Punjab, negara bagian India yang berbatasan dengan Pakistan, peringatan keamanan diberlakukan di beberapa distrik.

Sekolah-sekolah dalam jarak lima kilometer dari LoC di sebuah distrik di Kashmir ditutup.

Selain itu, peningkatan keamanan juga diterapkan di Mumbai, kota yang menderita banyak serangan militan di masa lampau.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara terpisah berbicara dengan Menteri Luar Negeri India dan Menteri Luar Negeri Pakistan. Dia mendesak mereka untuk menghindari kegiatan militer apa pun pascaserangan udara pada Selasa.

"Saya menyatakan kepada kedua menlu bahwa AS mendorong India dan Pakistan untuk menahan diri dan menghindari eskalasi ketegangan," ungkap Pompeo. 

Pompeo juga mendorong kedua menteri untuk memprioritaskan komunikasi langsung dan menghindari aktivitas militer lebih lanjut.

Baik China dan Uni Eropa juga menyerukan agar dua negara menahan diri demi meredakan ketegangan.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters pun menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kegentingan.

Pakistan telah meminta bantuan dari PBB untuk mengurangi ketegangan situasi. 

Sementara India, yang akan menggelar pemilu dalam beberapa bulan mendatang, meminta negara-negara termasuk AS, Inggris, China, Prancis, dan Rusia serta pemerintah di Islamabad untuk menindak kelompok militan yang berbasis di negara itu.

India, Rusia, dan China mengeluarkan komunike bersama pada Rabu setelah menlu ketiga negara bertatap muka.

Mereka menyatakan bahwa kelompok-kelompok ekstremis tidak boleh didukung dan digunakan untuk tujuan-tujuan politik dan geopolitik, serta pihak yang mendukung aksi teroris harus diminta pertanggungjawabannya dan diproses secara hukum. (The Straits Times)

Berita Lainnya
×
tekid