sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Palestina: Kami tidak memusuhi Yahudi

Kaum Yahudi juga ada di Palestina. Mereka hidup berdampingan dan saling membantu dengan warga Palestina.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 15 Agst 2018 20:52 WIB
Palestina: Kami tidak memusuhi Yahudi

Palestina tidak memusuhi Yahudi. Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Mahmoud Sudqi Al-Habbash, penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Untuk diketahui, Palestina tidak memusuhi Yahudi. Bukan Yahudinya, namun cara-cara mereka yang memporakporandakan Palestina dan juga menghancurkan ketenteraman yang ada di Palestina," terang Mahmoud dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Palestina di Menteng, Jakarta, Rabu (15/8).

Dijelaskan Mahmoud, warga Yahudi juga ada di Palestina. "Mereka hidup bersama-sama, bahagia, dan damai. Bahkan mereka juga sangat membantu warga Palestina dan bangga dengan tanah Palestina. Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak memusuhi Yahudi, melainkan pemangku jabatan yang akan menghancurkan Palestina."

Dia menambahkan, "Pada dasarnya, kehidupan kami dengan warga Yahudi tidak ada masalah, kami hidup damai dan rukun. Kami selalu menjaga hubungan tersebut sehingga dapat terus tercipta suasana damai."

Mahmoud menyatakan bahwa Zionis Israel bertujuan menghilangkan identitas warga Palestina, menggantikannya dengan Israel. "Karena itu warga Palestina saling bekerja sama, saling bantu, untuk mewujudkan dan meyakinkan bahwa negara Palestina dan rakyatnya ada."

Berdirinya Palestine Liberation Organization (PLO) pada 1947, disebutkan oleh Mahmoud telah membantu meyakinkan dunia bahwa keberadaan rakyat Palestina ada dan identitas mereka tetap sama. Pada 2012, upaya Palestina untuk mendeklarasikan diri sebagai negara berdaulat membuahkan hasil dengan mendapat pengakuan dari mayoritas negara anggota PBB.

Di lain sisi, Mahmoud menekankan, Israel telah mengingkari Perjanjian Oslo yang menyepakati bahwa Palestina adalah sebuah negara yang berdiri di atas tanah mereka. Namun, Mahmoud meyakinkan bahwa rakyat Palestina bersama dengan pemerintahannya tetap berjuang melalui berbagai jalur, termasuk politik, untuk menciptakan Palestina sebagai sebuah negara merdeka.

Sampai saat ini, menurut Mahmoud, hampir setiap hari kerusuhan dan penghancuran oleh tentara Israel terjadi terhadap negara Palestina. Lebih dari 600 ribu warga Israel menguasai tanah Palestina dan membangun pemukiman di sana.

Sponsored

"Pembangunan pemukiman itu tidak resmi dan ditentang dunia. Namun, pihak Israel terus mengabaikan hal tersebut dan tidak peduli dengan warga palestina. Mereka terus memborbadir Palestina dan membangun pemukiman, memindahkan warganya ke pemukiman-pemukiman baru," tutur penasihat Presiden Abbas tersebut.

Dukungan Indonesia bagi Palestina 

Dalam kesempatan yang sama, Mahmoud menyampaikan, pemerintahnya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas segala bentuk perhatian dan kasih sayang terhadap Palestina. "Kami sangat yakin bahwa Indonesia akan terus melakukan hal tersebut dan membantu mewujudkan Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka."

Mahmoud juga menyerukan agar masyarakat Indonesia, baik muslim maupun nonmuslim berkunjung ke Palestina. "Bagi muslim, kalian bisa melaksanakan salat di Masjid Al Aqsa, sementara nonmuslim dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Saya sangat yakin dengan berkunjung ke Palestina dapat memberikan semangat bagi masyakat di sana."

Disebutkan Mahmoud, turis Indonesia yang datang ke Palestina tahun lalu mencapai lebih dari 70.000 orang. 

"Kami menginginkan lebih dari (jumlah) itu," kata Mahmoud.

Belum lama ini, pemerintah Indonesia telah membebaskan bea masuk bagi semua produk asal Palestina. Pembebasan tarif impor tersebut sesuai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan pemerintah Palestina pada Desember 2017.

Langkah tersebut diambil Indonesia sebagai dukungan nyata kepada Palestina.

"Kondisi yang terjadi di Palestina sedang sulit. Dan itu jelas disebabkan oleh pendudukan israel. Hal itu berefek pada seluruh hal dalam pemerintahan ... lebih mudah untuk impor dibanding ekspor. Namun, kami selalu berupaya mempermudahnya dan juga meminta bantuan dari pihak terkait," jelas Mahmoud. "Pihak Palestina berterima kasih kepada Indonesia karena telah menghapuskan tarif, membuat kami semakin bersemangat untuk berdagang dengan Indonesia."

Mahmoud datang ke Indonesia untuk menghadiri World Peace Forum ke-7 yang diadakan pada 14-16 Agustus di Hotel Sultan, Jakarta. Dia pun turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas bencana gempa Lombok. "Kami sangat menyayangi Indonesia."
 

Berita Lainnya
×
tekid