sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasar jadi target serangan udara Ethiopia, puluhan warga sipil tewas

Serangan udara terjadi di tengah eskalasi pertempuran yang paling sengit semenjak konflik bersenjata pecah.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Rabu, 23 Jun 2021 20:31 WIB
Pasar jadi target serangan udara Ethiopia,  puluhan warga sipil tewas

Konflik bersenjata antara tentara pemerintah Ethiopia dan tentara regional Tigray semakin brutal. Kali ini pasar yang ramai jadi sasaran serangan udara pasukan pemerintah.

Pemboman terjadi sekitar pukul 1 siang (10:00 GMT). Puluhan orang dilaporkan tewas di pasar yang terletak di desa Tigray, Togoga, Ethiopia utara pada Selasa (22/6) tersebut. 

Serangan itu sendiri terjadi sehari setelah penduduk mengatakan pertempuran telah berkobar di utara ibu kota regional Mekelle. Dua dokter dan seorang perawat di Mekelle mengatakan kepada Associated Press  bahwa mereka tidak dapat memastikan berapa banyak orang yang tewas, tetapi seorang dokter mengatakan mendapat laporan dari petugas kesehatan di tempat kejadian bahwa korban mencapai 80 orang yang berasal dari warga sipil.

Para petugas kesehatan berbicara dengan meminta tidak disebutkan identitasnya karena takut menjadi target pembunuhan.

Tiga petugas kesehatan lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa militer Ethiopia menghalangi ambulans untuk mencapai tempat kejadian.

Seorang perawat di rumah sakit mengatakan yang terluka termasuk seorang anak berusia dua tahun dengan "trauma perut" dan seorang anak berusia enam tahun. Dia menambahkan bahwa ambulans yang membawa bayi yang terluka ke Mekelle diblokir selama dua jam dan bayi itu meninggal dalam perjalanan.

Hailu Kebede, kepala urusan luar negeri untuk partai oposisi Salsay Woyane Tigray dan yang berasal dari Togoga, mengatakan kepada AP bahwa seorang saksi yang melarikan diri menghitung setudaknya ada 30 mayat, dan saksi lainnya melaporkan lebih dari 50 orang tewas.

Dokter lain mengatakan ambulans Palang Merah yang dia tumpangi  mencoba mencapai tempat kejadian setelah serangan itu. Namun, mereka ditembak dua kali oleh tentara Ethiopia yang menahan timnya selama 45 menit sebelum memerintahkan mereka kembali ke Mekelle.

Sponsored

"Kami tidak diizinkan pergi," katanya. "Mereka memberi tahu kami siapa pun yang pergi, mereka membantu pasukan TPLF."

TPLF mengacu pada Front Pembebasan Rakyat Tigray, yang memerintah Tigray sampai digulingkan oleh serangan Pemerintah Federal pada November. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan memaksa lebih dari dua juta orang meninggalkan rumah mereka.

Serangan udara ini terjadi di tengah beberapa pertempuran paling sengit di wilayah Tigray sejak konflik dimulai pada November lalu.  Reuters melaporkan bahwa juru bicara militer Ethiopia Kolonel Getnet Adane tidak mengkonfirmasi atau menyangkal insiden tersebut. Dia mengatakan serangan udara adalah taktik militer umum dan pasukan tidak menargetkan warga sipil.

Awal konflik bersenjata pemerintah dan TPLF

Konflik berdarah di Ethiopia dimulai sejak November tahun lalu, menyusul meletusnya eskalasi ketegangan antara pemerintah berkuasa dengan pasukan regional Tigray, yang merupakan oposisi Abiy Ahmed. 

Pertikaian antara TPLF dan Abiy Ahmed ini memanas setelah Aby naik ke tampuk kekuasaan menggusur dominasi TPFL selama 30 tahun. 

Abiy membubarkan dan menggabungkan Front Demokrasi Revolusioner Rakyat Ethiopia (EPRDF), sebuah koalisi dari 4 partai berbasis etnis yang telah memerintah Ethiopia selama 30 tahun sebelum dia berkuasa, menjadi satu partai yang disebut Partai Kemakmuran. Namun, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang dominan di koalisi sebelumnya, menolak untuk bergabung dengan partai baru tersebut, sehingga menimbulkan ketegangan di antara keduanya. 

Aby  juga melakukan politik pembersihan terhadap para pemimpin pemerintahan dari Tigray dengan tuduhan korupsi dan penindasan. Gerakan reformasinya mendapat tentangan dari TPLF yang selama 30 tahun sebelumnya bercokol di pusat kekuasaan. TPLF juga tidak senang dengan upaya Abiy menciptakan perdamaian antara Ethiopia dan Eritrea yang sebelumnya terlibat konflik panjang.

Tahun lalu, TPLF yang memimpin pasukan Tigray melakukan protes keras menentang penundaan pemilu Ethiopia karena pandemi dan menggelar pemilu regional sendiri. Pemilu ini dianggap ilegal oleh pemerintah federal.

Konflik bersenjata pecah setelah Abiy memerintahkan serangan militer terhadap pasukan regional di Tigray. Penyerangan tersebut sebagai respons dari aksi pasukan regional Tigray melakukan serangan ke tangsi militer pemerintah di Tigray pada 4 November 2020. 

Saling klaim

Sementara PBB mengatakan semua pihak telah dituduh melakukan pelanggaran. Tentara Ethiopia dan Eritrea telah berulang kali dituduh oleh saksi mata menjarah dan menghancurkan pusat kesehatan di seluruh Tigray dan menolak akses warga sipil ke perawatan.

Bulan ini, badan-badan kemanusiaan memperingatkan bahwa 350 ribu orang di Tigray menghadapi kelaparan. Pekerja bantuan mengatakan mereka telah berulang kali ditolak aksesnya ke beberapa bagian wilayah itu oleh tentara.

Pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan hampir mengalahkan pemberontak. Tetapi pasukan yang setia kepada TPLF baru-baru ini mengumumkan serangan di beberapa bagian Tigray dan telah mengklaim serangkaian kemenangan.

Berita Lainnya
×
tekid