sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasca-pembunuhan dua tentara Israel, Tepi Barat memanas

PM Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan sejumlah aksi balasan atas kematian dua pasukannya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 14 Des 2018 14:51 WIB
Pasca-pembunuhan dua tentara Israel, Tepi Barat memanas

Empat warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dalam operasi terpisah selama 24 jam terakhir di Tepi Barat yang diduduki. Sementara itu, Israel mengumumkan kota Ramallah sebagai zona militer tertutup.

Penutupan itu diumumkan menyusul serangan penembakan di dekat pemukiman ilegal Ofra timur di Ramallah. Dua tentara Israel dibunuh oleh seorang warga Palestina. Menurut media lokal, tersangka kabur setelah beraksi.

Lewat sebuah pernyataan, militer Israel menerangkan bahwa mereka melakukan pencarian terhadap tersangka di dekat jalur keluar dan masuk Ramallah.

Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, merespons positif serangan terhadap militer Israel. Mereka mengatakan itu adalah bukti bahwa perlawanan masih berlanjut di Tepi Barat.

"Api perlawanan di Tepi Barat akan tetap hidup sampai penduduk Israel dikalahkan di seluruh tanah kami, dan kami mendapatkan kembali hak-hak penuh kami," ungkap Hamas.

Sementara itu, merespons insiden terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melegalkan ribuan rumah pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang mereka duduki. PM Netanyahu pun berjanji untuk mempercepat pembongkaran rumah para pelaku penyerangan, meningkatkan masa tahanan anggota Hamas yang kini mendekam di penjara-penjara Israel, dan menambah jumlah pasukan Israel di wilayah tersebut.

"Prinsip panduan kami adalah siapa pun yang menyerang kami dan siapa pun yang mencoba menyerang kami, akan membayar dengan nyawanya," tegas Netanyahu. "Musuh kami tahu ini dan kami akan menemukan mereka."

Pembunuhan dalam waktu satu malam 

Sponsored

Peristiwa pembunuhan pertama terjadi pada Rabu (12/12) malam ketika pasukan Israel menewaskan tiga warga Palestina dalam operasi terpisah selama rentang waktu enam jam. Mereka adalah tersangka dalam dugaan serangan terhadap orang Israel.

Pada jam-jam sebelum fajar di hari Kamis (13/12), pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina yang dituduh membunuh dua pemukim Yahudi di Tepi Barat pada Oktober lalu. Perburuan terhadap yang bersangkutan berlangsung selama dua bulan.

Menurut sumber keamanan Palestina, Ashraf Naalweh (23) tewas dalam serangan di kamp pengungsi Askar di kota Nablus di Tepi Barat utara. Jasadnya ditahan militer Israel.

Dalam serangan pada malam yang sama di sebuah desa di Tepi Barat, pasukan Israel menembak mati Salah Omar Barghouti (29). Dia diduga mendalangi penembakan pada hari Minggu yang melukai tujuh pemukim Yahudi di dekat pemukiman Ofra.

Kantor berita Wafa menyebutkan bahwa Barghouti tengah mengendarai taksinya ketika tentara Israel menghujani kendaraannya dengan peluru di dekat Surda, Ramallah utara. Jasadnya pun telah dibawa militer Israel.

Tidak sampai di situ, militer Israel juga menyerbu kediaman Barghouti di desa Kobar, di Ramallah utara. Mereka menangkap ayah dan saudara laki-lakinya.

Di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki, pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina bernama Majd Muteir setelah dia melukai dua polisi Israel dalam dugaan penikaman sebelum fajar. Salah satu polisi mengalami luka ringan, sementara satunya lagi menderita luka sedang.

Warga Palestina keempat tewas pada Kamis sore, setelah disebut-sebut berusaha menabrakkan mobil ke sekelompok militer Israel di kota al-Bireh. Pria itu diidentifikasi sebagai Hamdan Tawfiq al-Ardah (60).

Sumber : Al Jazeera

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid