sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasca pertemuan Trump-Putin, Rusia pamer senjata baru

Rekaman video yang dirilis pada Kamis (19/7) menunjukkan uji coba senjata nuklir dan konvensional generasi terbaru Rusia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 20 Jul 2018 12:09 WIB
Pasca pertemuan Trump-Putin, Rusia pamer senjata baru

Rusia pada hari Kamis (19/7) merilis serangkaian rekaman video yang menunjukkan uji coba senjata nuklir dan konvensional generasi terbaru. Ini terjadi beberapa hari setelah pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia.

Dikutip dari Huffington Post pada Kamis (20/7), keberadaan serangkaian senjata terbaru itu telah diumumkan oleh Putin pada Maret lalu. Orang nomor satu di Rusia tersebut mengatakan bahwa senjata terbaru negaranya dapat menjangkau seluruh titik di dunia dan menghindari perisai rudal buatan Amerika Serikat (AS). 

Dalam video yang dirilis, Kementerian Pertahanan Rusia menayangkan sejumlah cuplikan serangkaian senjata terbaru di mana salah satunya menunjukkan sebuah jet tempur MiG-31 yang dipersenjatai rudal hipersonik Kinzhal lepas landas sebelum akhirnya meluncurkan serangan udara.

Rekaman video perdana peluncuran rudal hipersonik Avangard juga ditayangkan bersama dengan penampakan rudal balistik antarbenua (ICBM), Sarmat. 

Kantor berita Interfax mengatakan bahwa jet MiG-31 yang berpatroli di Laut Kaspia sejak April lalu telah dipersenjatai dengan rudal Kinzhal.

Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan melakukan uji coba rudal penjelajah baru bertenaga nuklir, Burevestnik atau Storm Petrel.

Tindakan pamer senjata nuklir oleh Rusia ini dinilai ironi. Pasalnya dalam KTT AS-Rusia pada Senin (16/7), kedua kepala negara membahas perlunya menghindari perlombaan senjata. Putin sendiri melontarkan tentang kebutuhan mendesak untuk memperpanjang perjanjian pengurangan senjata nuklir (New START).

Putin membanggakan senjata-senjata baru yang dimiliki Rusia. Namun di lain sisi, Washington menunjukkan skeptisisme. Para pejabat AS meragukan apakah Rusia telah menambahkan kemampuan baru untuk persenjataan nuklirnya di luar kemampuan yang telah diketahui oleh badan-badan militer dan intelijen AS.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid