sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasca-umumkan langkah penghematan, Argentina berharap IMF tingkatkan dana talangan

Trump menyuarakan sokongannya terhadap Presiden Macri dalam menangani krisis ekonomi Argentina. Dan dukungannya penting.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 05 Sep 2018 11:27 WIB
Pasca-umumkan langkah penghematan, Argentina berharap IMF tingkatkan dana talangan

Pemerintah Argentina pada Selasa (4/9) mengatakan, pihaknya berharap Dana Moneter Internasional (IMF) akan menyetujui peningkatan dukungan keuangan terhadap negara mereka demi menghindari krisis ekonomi yang lebih dalam.

Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne telah bertemu dengan Direktur IMF Christine Lagarde di Washington dan keduanya mengatakan, mereka bekerja sama untuk berusaha meningkatkan perjanjian dana siaga senilai US$50 miliar yang disepakati oleh Dewan Eksekutif IMF pada Juni lalu.

"Kami mencoba agar dewan IMF memutuskannya ... di paruh kedua September," ujar Dujovne usai pertemuannya dengan Lagarde.

Dia mengatakan bahwa kedua belah pihak masih perlu menyusun rincian proposal, dan menolak membeberkan detailnya.

Sementara itu, Lagarde menerangkan bahwa dia dan Dujovne telah membuat kemajuan terkait upaya memperkuat program yang didukung IMF untuk Argentina.

"Diskusi kami sekarang akan berlanjut pada tingkat teknis, dan sebagaimana dinyatakan sebelumnya, tujuan bersama kami adalah mencapai kesimpulan cepat untuk mengajukan proposal kepada Dewan Eksekutif IMF," tutur perempuan usia 62 tahun tersebut.

Seorang juru bicara IMF mengatakan, tidak jelas kapan Dewan Eksekutif IMF akan melakukan pemungutan suara terkait perubahan potensial untuk program dana siaga Argentina. IMF sendiri telah merencanakan untuk meninjau kesepakatan sebelumnya pada bulan ini, namun belum ada kesimpulan karena negosiasi dengan tim Dujovne masih berlangsung.

Argentina tengah berjuang untuk membebaskan diri dari krisis keuangan siklik yang telah melanda negara itu setiap dekade selama 60 tahun belakangan. Yang terakhir, pada tahun 2002, di mana krisis memicu jutaan kelas menengah Argentina dalam kemiskinan dan menguncang kepercayaan investor dalam ekonomi mereka yang bergantung pada sektor komoditas.

Sponsored

Pada hari Senin (3/9), Presiden Mauricio Macri telah mengumumkan pajak ekspor baru dan pemotongan belanja yang tajam untuk menghilangkan defisit fiskal primer Argentina tahun depan. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meyakinkan investor bahwa Argentina dapat membayar utang-utangnya.

Sebagai gantinya, Macri mendesak pencarian tunai segera dari kesepakatan program dana siaga Argentina.

Dukungan Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyuarakan sokongannya terhadap Presiden Macri dalam menangani krisis ekonomi.

"Saya yakin dengan kepemimpinan Presiden Macri, dan saya mendorong dan mendukung keterlibatannya dengan IMF untuk memperkuat kebijakan moneter dan fiskal Argentina demi mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi negara itu saat ini" ungkap Trump, sesaat setelah dia bicara dengan Presiden Macria via sambungan telepon.

Dukungan Trump bagi Macri penting karena Negeri Paman Sam memiliki jumlah anggota terbesar dalam Dewan Eksekutif IMF, di mana persetujuan mereka sangat dibutuhkan Argentina untuk meningkatkan dukungan keuangan.

Pada Selasa, peso Argentina dilaporkan turun lebih lanjut dipicu reaksi skeptis para investor terhadap rencana Macri. Banyak yang khawatir dia tidak akan bisa mendorong reformasi di tengah meningkatnya frustrasi di jalanan Buenos Aires.

"Sulit bagi pasar untuk percaya bahwa negara seperti Argentina dapat mencapai target fiskal baru dalam jangka pendek," kata Sebastian Cisa, broker SBS yang berbasis di Buenos Aires.

Pada Selasa kemarin, Bank Sentral Argentina telah menjual US$358 juta untuk membantu menopang peso. Meski demikian, tetap saja peso jatuh 2,18% menjadi 39.05 terhadap dolar AS. Pekan lalu, peso kehilangan 16% nilainya.

IMF pada umumnya menyuarakan dukungan untuk Macri dan kebijakan ekonomi ortodoksnya.

Dujovne mengatakan bahwa pencairan tunai awal dari IMF akan memungkinkan pemerintah untuk menghindari pasar obligasi untuk pembiayaan dalam waktu dekat.
 

 

 

Sumber: Reuters

Berita Lainnya
×
tekid