sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pascapeluncuran rudal, AS minta Korea Utara menahan diri

Peluncuran rudal dilakukan jelang pembicaraan tingkat kerja Amerika Serikat-Korea Utara pada akhir pekan ini.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 02 Okt 2019 17:53 WIB
Pascapeluncuran rudal, AS minta Korea Utara menahan diri

Amerika Serikat menyerukan Korea Utara untuk menahan diri dari melakukan provokasi dan tetap berkomitmen pada negosiasi nuklir setelah Pyongyang kembali menembakan rudal balistik pada Rabu (2/10).

"Kami menyerukan (Korea Utara) untuk menahan diri dari provokasi, mematuhi kewajiban mereka di bawah Resolusi DK PBB dan tetap terlibat dalam negosiasi substantif dan berkelanjutan untuk melakukan tugas mereka demi memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea serta mencapai denuklirisasi," demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS di Roma.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat ini tengah melawat ke Italia.

Korea Selatan pada Rabu mengungkapkan bahwa rudal, mungkin diluncurkan dari kapal selam. Peluncuran rudal dilakukan sehari setelah Pyongyang mengumumkan dimulainya kembali perundingan dengan AS pada akhir pekan ini.

Analis berkeyakinan bahwa peluncuran tersebut kemungkinan merupakan peringatan oleh Korea Utara tentang kemampuan persenjataan mereka jelang negosiasi dengan AS.

Perundingan yang ditujukan untuk membongkar program nuklir dan rudal Korea Utara telah terhenti sejak KTT kedua Donald Trump dan Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, pada Februari. Kemudian saat bertemu kembali di Zona Demiliterisasi pada Juni, kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan pembicaraan pada tingkat kerja.

Korea Utara menolak resolusi PBB yang melarangnya menggunakan teknologi rudal balistik, dengan mengatakan mereka melanggar haknya untuk membela diri.

Hanya satu rudal

Sponsored

Sebelumnya, Jepang menyebut bahwa Korea Utara menembakkan dua rudal. Namun, dalam pernyataan teranyar, juru bicara pemerintah Jepang menuturkan bahwa rudal balistik mungkin telah pecah menjadi dua sebelum mendarat di perairan lepas pantai barat Jepang.

"Sepertinya satu rudal yang diluncurkan dan itu terbelah menjadi dua dan jatuh. Kami sedang menganalisis lebih jauh," ujar Yoshihide Suga.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk peluncuran rudal tersebut dengan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap resolusi DK PBB.

Sementara itu, militer Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka mendeteksi peluncuran satu rudal yang terbang sejauh 450 km dan mencapai ketinggian 910 km. Diduga itu adalah senjata kelas Pukguksong.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo menuturkan kepada komite parlemen bahwa Pukguksong memiliki jangkauan sekitar 1.300 km. Menurutnya, ketinggian rudal telah diatur untuk mengurangi jarak tempuhnya.

Militer Korea Selatan menjelaskan bahwa rudal diluncurkan ke arah timur dari Wonsan, kota di mana salah satu pangkalan militer Korea utara berada. 

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid