sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PBB minta akses ke kamp pendidikan ulang muslim Uighur

Lebih dari satu juta muslim Uighur dilaporkan ditahan di kamp-kamp pendidikan ulang di provinsi Xinjiang, China.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 06 Des 2018 19:37 WIB
PBB minta akses ke kamp pendidikan ulang muslim Uighur

Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta akses langsung ke kamp-kamp pendidikan ulang di provinsi Xinjiang, China, tempat lebih dari satu juta muslim Uighur dilaporkan ditahan.

Komisaris Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet pada Rabu (5/12) mengatakan bahwa dia ingin memverifikasi laporan mengkhawatirkan yang diterima oleh organisasinya.

Para mantan tahanan mengklaim bahwa mereka disiksa dan dipaksa untuk belajar propaganda Partai Komunis China di kamp-kamp besar.

Beijing mengatakan kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan sukarela yang dirancang untuk membasmi kecenderungan-kecenderungan ekstremis di kalangan penduduk Uighur.

Namun Bachelet mengungkapkan PBB telah menawarkan bantuan teknis dalam menangani ekstremisme brutal, dia menambahkan, "Kami ingin melibatkan China dalam dialog serius mengenai isu yang mendesak ini."

Seruan PBB ini muncul sehari setelah Komisioner Kebijakan HAM Jerman Barbel Kofler mengatakan izinnya untuk mengunjungi kamp-kamp pendidikan ulang selama perjalanannya ke China ditolak.

"Saya terkejut dengan laporan perlakuan terhadap minoritas Turki Uighur ... Saya ingin melihat langsung situasi di sana dan akan terus mendorong izin untuk segera mengunjungi Xinjiang," ungkapnya pada Selasa (4/12).

Kofler menambahkan bahwa dirinya sangat prihatin dengan HAM di China.

Sponsored

"Ini terutama memengaruhi suara kritis di tengah masyarakat sipil," imbuhnya.

Dalam sidang PBB tentang catatan HAM China pada November lalu, sejumlah negara menyerukan Beijing untuk mengakhiri penahanan sewenang-wenang mereka terhadap warga Uighur di Xinjiang.

Pemerintah China telah berulang kali membela catatan HAM-nya dengan mengatakan bahwa kualitas hidup telah meningkat secara dramatis selama empat dekade terakhir.

Terkait respons Tiongkok tersebut Bachelet menegaskan bahwa HAM tidak dapat dibagi.

"Anda tidak dapat memprioritaskan ... Tidak bisa mengatakan bahwa HAM penting dan yang lain tidak. Anda tidak dapat mengundang seseorang ke rumah Anda, memberi mereka makan, namun tidak mengizinkan mereka bicara," papar Bachelet. "Anda harus memastikan bahwa semua hak asasi manusia dilindungi."

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid