sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pebisnis Inggris minta politikus setop bertikai soal Brexit

Tenggat waktu Brexit 29 Maret 2019. Dan besok pemungutan suara kembali digelar untuk memastikan masa depan perceraian Inggris dari UE.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 28 Jan 2019 12:06 WIB
Pebisnis Inggris minta politikus setop bertikai soal Brexit

Pada Senin (28/1), pebisnis Inggris memohon agar para politikus berhenti bertengkar karena Brexit dan menyetujui rencana keluar secara teratur dari Uni Eropa. Beberapa perusahaan besar bahkan telah menyiapkan rencana darurat untuk mengatasi kemungkinan adanya kerusuhan akibat Brexit tanpa kesepakatan (Brexit no-deal).

Kurang dari sembilan minggu hingga tenggat Inggris meninggalkan Uni Eropa yang jatuh pada pada 29 Maret 2019, belum ada kesepakatan tentang bagaimana dan bahkan apakah mereka akan meninggalkan blok perdagangan terbesar di dunia tersebut.

Awal bulan ini, Parlemen Inggris menolak kesepakatan Brexit atau Withdrawal Agreement milik Perdana Menteri Theresa May. Kesepakatan tersebut mencakup masa transisi 21 bulan untuk membantu meminimalkan gangguan ekonomi.

Penolakan itu membuka kemungkinan Inggris akan cerai tanpa kesepakatan, sebuah langkah yang bisa mengacaukan pelabuhan, mematahkan rantai pasokan, dan mengganggu pasar keuangan.

Menjelang pemungutan suara Selasa (29/1) di Parlemen Inggris, industri perkapalan Inggris meminta anggota parlemen untuk berhenti berdebat dan segera menyepakati solusi yang dapat disepakati oleh PM May dengan Uni Eropa.

"Kita perlu mengesampingkan politik partai dan ketika bantuan diperlukan seperti saat ini, kita perlu melihat gambaran yang lebih besar dan melihat apa yang terbaik untuk negara ini," tutur Kepala Eksekutif Chamber of Shipping Inggris Bob Sanguinetti.

Chamber of Shipping mewakili 200 perusahaan termasuk Maersk dan P&O yang memfasilitasi 95% perdagangan barang Inggris. 

Sanguinetti mengatakan May perlu membuang backstop Irlandia, bagian paling kontroversial dari kesepakatan miliknya, atau menetapkan batas waktu backstop.

Sponsored

"Dengan tidak adanya alternatif yang layak untuk kesepakatan Brexit, Inggris terus menuju skenario tanpa kesepakatan yang merusak, mengganggu, serta mengacaukan bisnis, produsen, dan konsumen," ujar Sanguinetti.

Komentar dari Sanguinetti, mantan komodor di Angkatan Laut Inggris, menunjukkan kekhawatiran perusahaan-perusahaan di Inggris tentang kemungkinan bahwa ekonomi terbesar kelima di dunia itu dapat keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Rencana darurat

May berusaha mendapatkan suara di parlemen pada Selasa untuk mendapatkan konsensus yang dapat didukung oleh anggota parlemen di partainya. Baru dua pekan lalu kesepakatan Brexit-nya menderita kekalahan di Dewan Rakyat Inggris.

Tetapi ketika para politikus berseteru perkara Brexit, beberapa perusahaan terbesar di dunia harus menebak nasib Inggris, yang menjadi salah satu tujuan terbesar untuk investasi asing selama dua dekade terakhir.

Ketika krisis keanggotaan Uni Eropa mendekati tenggatnya, hasil akhir yang mungkin terjadi termasuk, Brexit yang tidak teratur, kesepakatan pada menit terakhir, penundaan, pemilihan secara cepat, atau bahkan referendum yang dapat membatalkan pemungutan suara Brexit pada 2016.

"Banyak pebisnis yang kami ajak bicara sedang berdoa agar ada perpanjangan dari Pasal 50," jelas Kepala Brexit di Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) James Stewart, merujuk pada periode negosiasi dua tahun dengan Uni Eropa.

"Hampir semua perusahaan besar sekarang bersiap untuk Brexit. Namun, waktu perencanaan implementasi Brexit tanpa kesepakatan tetap sangat bervariasi," ungkapnya.

Stewart menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan pun telah menyiapkan rencana darurat dalam upaya mengatasi ketidakpastian Brexit. "Bahkan klien kami yang memiliki banyak informasi pun merasa seolah-oleh apa pun bisa terjadi. Mereka berpikir untuk mendapat produk A hingga B, akses pasar, dan mengatur situation room untuk April. Meramalkan hasil dari Brexit seperti mencoba memprediksi ras anjing greyhound, tidak ada taruhan yang aman."

Perusahaan AstraZeneca mengatakan akan meningkatkan stok obat-obatan, BMW sedang mencari area parkir truk dan pergudangan di kedua sisi kanal, sementara P&O menyatakan akan menggeser pendaftaran kapal-kapal Inggrisnya ke Siprus untuk tetap mempertahankan pengaturan pajak di blok.

Pada Selasa, parlemen akan memperdebatkan langkah yang May usulkan serta rencana alternatif yang diajukan oleh anggota parlemen, termasuk beberapa yang berusaha untuk menunda keluarnya Inggris dengan meminta perpanjangan periode negosiasi Pasal 50.

Anggota parlemen pendukung Brexit, Jacob Rees-Mogg, menuturkan bahwa kesepakatan May dapat diterima oleh para pemberontak anti-Uni Eropa di Partai Konservatif jika backstop Irlandia dihapus atau dibatalkan.

Backstop adalah posisi akhir untuk mempertahankan perbatasan terbuka di Irlandia jika Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa mengamankan kesepakatan yang mencakup semua.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid