sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pejabat Taiwan masuk RS usai bentrok dengan diplomat China

Kemlu Taiwan mengutuk keras tindakan pejabat Kedutaan Besar China.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 19 Okt 2020 18:59 WIB
Pejabat Taiwan masuk RS usai bentrok dengan diplomat China

Seorang pegawai pemerintah Taiwan dilarikan ke rumah sakit (RS) usai bentrok di Fiji, setelah dua diplomat China menerobos masuk ke sebuah resepsi. Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Taiwan, Senin (19/10).

Konfrontasi itu pecah pada 8 Oktober ketika seorang pejabat Taiwan berusaha menghentikan diplomat China untuk mengambil foto para tamu di acara tersebut pada peringatan Hari Nasional Taiwan.

Juru bicara Kemlu Taiwan Joanne Ou mengatakan, pejabat Taiwan itu dibawa ke RS dengan luka di kepala. Sementara diplomat China tersebut dibawa polisi.

"Kemlu Taiwan mengutuk keras tindakan pejabat Kedutaan Besar China atas tindakannya di Fiji yang sangat melanggar aturan hukum dan norma perilaku beradab," katanya, seraya menambahkan bahwa Taiwan juga telah melayangkan protes resmi kepada pemerintah Fiji.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, baru-baru ini meningkatkan tekanan dengan mengirim jet tempur ke dekat pulau setempat.

Sementara itu, Kedutaan China di Fiji menolak pernyataan Taiwan dan mengatakan mereka telah meminta polisi Fiji untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

"Pada malam itu juga, staf Kantor Perdagangan Taipei di Fiji bertindak secara provokatif terhadap staf Kedutaan Besar China, yang sedang menjalankan tugas resminya di tempat umum di luar tempat acara, menyebabkan cedera dan kerusakan pada seorang diplomat China," jelas pihak China.

Seorang juru bicara kepolisian Fiji mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penyelidikan terhadap acara Taiwan di Hotel Grand Pacific masih berlanjut.

Sponsored

Secara terpisah, Kepala Departemen Urusan Asia Timur dan Pasifik Kemlu Taiwan Larry Tseng mengatakan bahwa China sedang mencoba mencari tahu adanya gerakan politik Fiji di acara tersebut.

Dua orang dilaporkan terluka akibat aksi saling dorong tersebut. "Kita tidak bisa membiarkan China menggertak dengan melakukan apa pun yang diinginkannya," ujar Wang Ting-yu, seorang legislator dari partai berkuasa Taiwan. (Al Jazeera)

Berita Lainnya
×
tekid