sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembunuh wartawan Bulgaria ditangkap di Jerman

Menurut otoritas Bulgaria, kematian Marinova murni serangan seksual dan tidak terkait dengan profesinya sebagai jurnalis.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 11 Okt 2018 10:30 WIB
Pembunuh wartawan Bulgaria ditangkap di Jerman

Pembunuh wartawan investigasi Bulgaria Viktoria Marinova berhasil ditangkap di Jerman.

Otoritas Bulgaria menyatakan bahwa seorang pria Bulgaria bernama Severin Krasimirov (20) ditahan pada Selasa (9/10).

Menurut Menteri Dalam Negeri Bulgaria Mladen Marinov, tersangka memiliki kecocokan DNA dengan bukti yang dikumpulkan di tempat kejadian perkara.

Kepala Jaksa Bulgaria Sotir Tsatsarov menjelaskan bahwa Krasimirov didakwa atas kasus pembunuhan Marinova dan otoritas Bulgaria telah meminta Jerman untuk dapat menyerahkan Krasimirov ke Bulgaria secepatnya.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri negara bagian Lower Saxony, Jerman, menyampaikan bahwa Krasimirov ditangkap dan ditahan di kota Stade, di rumah kerabatnya pada Selasa (9/10) malam. Dia didakwa pada Rabu (10/10). 

Sejauh ini, bukti yang ada menunjukkan bahwa serangan terhadap Marinova tidak terkait dengan profesinya sebagai jurnalis.

Menurut Jaksa Tsatsarov, kasus ini murni serangan seksual yang tidak direncanakan. Namun, semua kemungkinan lainnya masih tetap dipertimbangkan.  

Surat kabar Bulgaria 168 Chasa melaporkan bahwa Krasimirov meninggalkan Bulgaria dan tiba di Jerman pada Minggu (7/10), sehari setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu terjadi. 

Sponsored

Krasimirov diduga melakukan penyerangan terhadap Marinova saat perempuan itu tengah jogging sore di sebuah taman di tepi Sungai Danube di kota Ruse.

Mayat Marinova ditemukan di taman itu pada Sabtu (8/10). Beberapa barang pribadi miliknya yang hilang berhasil ditemukan di apartemen tersangka.

Marinova (30) adalah seorang pembawa acara talk show bertajuk 'Detector' di televisi swasta TVN. Program terakhir acara tersebut mengulas penyelidikan terkait dugaan penipuan dana Uni Eropa yang diduga turut melibatkan pengusaha besar yang juga seorang politikus. 

Episode tersebut turut menghadirkan dua wartawan investigasi Dimitar Stoyanov dari situs Bivol.bg dan Attila Biro dari Romanian Rise Project.

Hal itulah yang akhirnya menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat bahwa kematian Marinova mungkin terkait dengan pekerjaannya sebagai jurnalis.

Kasus pembunuhan itu kembali menghidupkan perdebatan tentang kebebasan pers di Bulgaria.

Meskipun para penyelidik menyatakan kasus ini tidak terkait dengan profesi Marinova, namun teman sesama wartawannya meyakini bahwa ada keterkaitan mendalam antara kasus kematian Marinova dengan dimensi politik di sana. 

Bulgaria adalah negara anggota Uni Eropa dengan kebebasan pers terendah pada 2018. Menurut Reporters Without Borders (RSF), Bulgaria menempati urutan ke-111 dari 180 negara dalam indeks kebebasan pers.

Menurut laporan RSF, rata-rata setiap minggunya seorang wartawan dibunuh di seluruh dunia.. Di antara kasus-kasus terbaru yang paling terkenal di dunia adalah kematian Daphne Caruana Galizia, jurnalis investigatif antikorupsi Malta yang tewas dalam pemboman mobil di luar rumahnya pada Oktober 2017, dan reporter Slovakia Jan Kuciak yang ditembak mati bersama tunangannya di rumah mereka pada Februari 2018. (BBC dan Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid