sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemilu Israel: PM Benjamin Netanyahu vs Benny Gantz

Pertarungan dalam pemilu Israel adalah antara Netanyahu yang disokong kelompok kanan dan Gantz yang berhaluan kiri tengah.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 09 Apr 2019 13:52 WIB
Pemilu Israel: PM Benjamin Netanyahu vs Benny Gantz

Israel memulai pemungutan suara pada Selasa (9/4) pagi. Lebih dari 10.000 tempat pemungutan suara dibuka di seluruh negeri pada pukul 07.00 waktu setempat untuk memungkinkan lebih dari 6,3 juta pemilih yang memenuhi syarat memilih anggota Knesset ke-21.

Pada intinya, pemilu kali ini adalah pertarungan petahana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melawan mantan kepala staf umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Benny Gantz.

Jika terpilih, Netanyahu atau yang akrab disapa Bibi, akan menjadi pemimpin terlama di Israel bahkan melampaui pendiri negara itu, David Ben-Gurion.

Gantz, yang bergabung dengan Partai Yesh Atid dan Partai Telem untuk membentuk aliansi Biru dan Putih, disebut-sebut sebagai tantangan terberat Netanyahu dalam satu dekade terakhir.

Netanyahu sendiri bertarung dalam situasi yang tidak nyaman, di mana dia dibayangi tuduhan korupsi dan pertikaian dalam konflik dengan gerilyawan Palestina di Jalur Gaza. Dia telah menyangkal tuduhan korupsi dan menempatkan dirinya sebagai korban perburuan penyihir yang bertujuan memengaruhi pemilihan.

Kepada pendukung aliansi Biru dan Putih di Tel Aviv, Gantz sempat mengatakan bahwa Netanyahu ingin mengubah aturan untuk melindungi dirinya dari penuntutan.

"Seluruh tujuannya adalah untuk menciptakan benteng hukum demi menjamin kekebalan hukum di tengah dakwaan serius yang dia hadapi," kata Gantz.

Jajak pendapat pra-pemilihan menunjukkan bahwa dua pesaing utama memiliki peluang yang sama untuk menang. Keduanya diprediksi memenangkan 30 kursi. Namun, dalam sistem partai Israel yang terfragmentasi serta aliansi yang erat dengan Donald Trump, keuntungan dinilai tetap ada pada Netanyahu.

Sponsored

Dalam sebuah langkah yang dikritik secara luas demi mengunci kursi ekstra bagi sayap kanan, Netanyahu menengahi sebuah kesepakatan pada Februari sehingga memudahkan para kandidat dari sayap kanan ekstrem, yang banyak dianggap rasis, untuk memasuki parlemen.

Pada hari-hari terakhir kampanye, Netanyahu memuntahkan amunisi utamanya. Dia bersumpah mencaplok Tepi Barat jika terpilih kembali, menyerang media di mana dia menggambarkan dirinya sebagai "underdog", dan dengan panik memperingatkan bahwa pemerintahan sayap kanan dalam bahaya.

Pada Senin, kepada Army Radio, Gantz menampik peringatan Netanyahu. Dia mengatakan bahwa hanya Netanyahu yang dalam posisi bahaya.

Gantz mengatakan, Israel perlu memilih antara sebuah arah persatuan dan koneksi dan harapan dengan salah satu dari jenis ekstremisme. Dia bersumpah akan membentuk kabinet rekonsiliasi dengan perwakilan dari koalisi dan oposisi. 

Sementara pemilihan dapat berubah menjadi referendum tentang kepemimpinan Netanyahu, Likud serta Biru dan Putih hanya dua dari 39 partai yang bersaing dalam pemilihan Knesset pertama Israel sejak 2015.

Hasil akhir pemungutan suara kemungkinan akan dipublikasikan pada Kamis (11/4). Secara hukum, hasil final pemilihan harus diumumkan dalam waktu delapan hari sejak pemungutan suara, tetapi juru bicara Komite Pemilihan Pusat mengatakan, penghitungan akan selesai pada Kamis sore.

Penghitungan akan dilakukan secara manual, setelah penutupan tempat pemungutan suara.

Pemungutan suara ditandai sebagai hari libur resmi di Israel, di mana banyak orang akan menghabiskan waktu dengan bersantai.

Pada pukul 08.00 waktu setempat, Gantz memberikan suaranya di TPS yang terletak di Nofirm School di Rosh Hayin. 

"Kami sangat bangga dengan Anda. Mari buat ini jadi kenyataan," kata Gantz kepada anggota aliansi Biru dan Putih yang percaya diri pihaknya akan memenangkan pemilu.

Omer, warga Rosh Ha'ayin, yang merupakan salah pendukung aliansi Biru dan Putih mengatakan, "Kami mendapatkan momentum, kami punya dukungan rakyat, kami memiliki semangat. Saya sangat positif tentang peluang kami untuk membuat perubahan hari ini."

"Benny Gantz merupakan sosok yang tepat. Dia jujur. Dia profesional. Dia peduli tentang negara ini dan dia akan melakukan pekerjaannya dengan baik," ujar Omer. "Situasi di bawah Bibi tidak berkelanjutan. Dia hanya peduli pada dirinya sendiri. Pidato publiknya begitu memecah belah, begitu penuh kebencian, dan dialah yang harus disalahkan." 

Adapun Netanyahu dilaporkan akan memberikan suaranya di Yerusalem. (The Times of Israel dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid