sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemilu Presiden Turki, Erdogan unggul sementara

Calon presiden Turki incumbent Recep Tayyip Erdogan unggul sementara dalam Pemilu dengan perolehan 52,7% suara.

Sukirno
Sukirno Senin, 25 Jun 2018 06:32 WIB
Pemilu Presiden Turki, Erdogan unggul sementara

Calon presiden Turki incumbent Recep Tayyip Erdogan unggul sementara dalam Pemilu dengan perolehan 52,7% suara.

Kantor berita resmi Turki, Anadolu, melaporkan keunggulan sementara Erdogan itu setelah penyelenggara pemungutan suara melakukan penghitungan 96,5% dari total pemilih. 

Pesaing utama Erdogan dalam pemilihan presiden Turki, Muharrem Ince dari kubu utama oposisi Partai Rakyat Republik, mengantongi 30,7% suara.

Dalam pemilihan anggota parlemen, Partai Pembangunan dan Keadilan, yang tengah memerintah, memperoleh 42,5% suara setelah 96,5% suara dihitung.

Namun, partai oposisi utama menyatakan terlalu dini untuk mengakui kekalahan dan mengatakan oposisi percaya Erdogan masih bisa meraih kurang dari 50% suara yang diperlukan untuk menghindari putaran kedua pemungutan suara pada 8 Juli.

"Rakyat kita telah memberi kami tugas untuk memikul jabatan presiden dan pos eksekutif," kata Erdogan dilansir Antara, Minggu (25/6) dalam pesan singkat nasional, bahkan saat kertas suara masih dihitung.

"Saya harap tak seorangpun akan berusaha meragukan hasil dan membahayakan demokrasi untuk menyembunyikan kegagalan mereka sendiri," katanya.

Erdogan (64), politikus yang paling populer tapi juga paling menentukan dalam sejarah Turki modern, belakangan melambaikan tanganan dari atas bus di Istanbul kepada pendukungnya, yang dengan gembira mengibarkan bendera.

Sponsored

Penampilan kuat yang terduga oleh mitra aliansi partai yang memerintah, kubu nasionalis MHP, dapat diterjemahkan menjadi mayoritas parlemen yang stabil yang diupayakan oleh Erdogan untuk memerintah secara leluasa.

"Ini menberi panggung bagi dipercepatnya pembaruan," kata Wakil Perdana Menteri Turki Mehmek Simsek di akun Twitter mengenai hasil awal tersebut.

Dalam perdagangan awal di Asia, nilai tukar mata uang lira Turki bertahan terhadap dollar Amerika Serikat karena adanya harapan bagi peningkatan kestabilan politik.
 

Berita Lainnya
×
tekid