sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemogokan di Hong Kong, Lam: Ekonomi kota ini terluka

Hingga detik ini, pemerintah menolak seluruh tuntutan utama demonstran prodemokrasi Hong Kong.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 05 Agst 2019 11:39 WIB
Pemogokan di Hong Kong, Lam: Ekonomi kota ini terluka

Hong Kong akan mengalami gangguan besar pada Senin (5/8) ketika pemogokan yang lebih luas mengancam melumpuhkan sejumlah wilayah di pusat keuangan Asia itu. Lebih dari 200 penerbangan telah dibatalkan di tengah kampanye anti-pemerintah yang meluas.

Pemogokan berlangsung pascademonstrasi yang diwarnai kekerasan selama akhir pekan kemarin.

Polisi menangkap 44 orang setelah mereka terlibat bentrokan dengan demonstran prodemokrasi yang melakukan aksi flash mob di sejumlah titik. Massa juga mengepung kantor polisi di seluruh kota, menyemprot dinding dengan grafiti dan memecahkan jendela-jendela. Sejumlah pengunjuk rasa disebut membakar tempat sampah, papan dan benda-benda lainnya serta mengarahkannya ke polisi yang berjaga.

Kantor berita China, Xinhua, pada Minggu (4/8) melaporkan, "Pemerintah pusat tidak akan duduk diam dan membiarkan situasi ini berlanjut. Kami sangat yakin bahwa Hong Kong dapat mengatasi kesulitan dan tantangan di masa depan."

Pada Senin pagi yang sibuk, para pekerja dilaporkan berjuang untuk mencapai kantor, dengan banyak layanan kereta dan bus ditangguhkan. Sejumlah pemrotes dilaporkan memblokir kereta agar tidak dapat beroperasi dan aksi ini telah dimulai sejak pukul 07.00.

Lalu lintas dikabarkan mengular di seluruh Hong Kong yang mengarah ke jantung bisnis kota itu, sementara di bandara ratusan penumpang terdampar. Layanan kereta Airport Express juga ditangguhkan.

Protes prodemokrasi yang tidak jarang memicu penutupan kantor-kantor pemerintah, memblokir jalan dan mengganggu bisnis telah menjadi tantangan politik terbesar sejak Hong Kong dikembalikan ke China oleh Inggris pada 1997.

Jutaan orang dilaporkan telah turun ke jalan untuk melampiaskan kemarahan dan frustasi pada pemerintah lokal maupun pemerintah pusat, menghadirkan tantangan populis bagi rezim Xi Jinping yang berkuasa sejak 2012.

Sponsored

Pemerintah sejauh ini menolak untuk mengamini tuntutan utama para pemrotes prodemokrasi, yang mencakup penarikan sepenuhnya RUU ekstradisi, pembebasan pemrotes yang ditahan, penyelidikan independen atas penanganan demonstrasi oleh pihak berwenang serta desakan agar Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mundur.

Lam yang didukung Beijing tampil berpidato di depan media pada Senin, untuk pertama kalinya dalam dua pekan terakhir. Perempuan berusia 62 tahun itu menekankan bahwa demonstrasi yang diwarnai kekerasan pada akhir pekan kemarin telah mendorong Hong Kong ke ambang situasi yang sangat berbahaya.

Bagaimanapun, Lam menolak mundur. Dia menegaskan bahwa pemerintah akan tegas dalam menegakkan hukum dan ketertiban.

Lam juga memperingatkan bahwa aksi protes telah melukai perekonomian Hong Kong. Sektor pariwisata Hong Kong disebut telah merosot, menambah tekanan pada ekonominya.

Dalam konferensi persnya, Lam menjanjikan akan lebih terlibat, lebih banyak mendengar dan lebih banyak berbuat untuk memahami serta memenuhi tuntutan publik.

Hong Kong telah diguncang oleh serangkaian protes selama berbulan-bulan yang awalna dipicu oleh RUU ekstradisi. RUU itu akan memungkinkan orang untuk menjalani proses peradilan di China dan belakangan demonstrasi berkembang menjadi seruan lebih luas untuk demokrasi yang lebih besar.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid