sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ribuan penerbangan terganggu akibat penutupan wilayah udara Pakistan

Ketegangan antara India dan Pakistan, yang telah memanas sejak pertengahan Februari, semakin meningkat Rabu (27/2).

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 28 Feb 2019 16:56 WIB
Ribuan penerbangan terganggu akibat penutupan wilayah udara Pakistan

Wilayah udara Pakistan tetap ditutup pada Kamis (28/2) pagi waktu setempat menyusul ketegangan yang semakin meningkat dengan India. Hal itu mengganggu ribuan penerbangan di seluruh dunia untuk hari kedua berturut-turut.

"Seluruh penerbangan komersial internasional dan domestik yang masuk dan keluar dari Pakistan dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut," ungkap Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan.

Ribuan orang terdampar karena maskapai penerbangan yang terkena dampak tidak hanya yang mendarat di Pakistan, tetapi juga yang terbang di wilayah udara, salah satu rute utama dari Asia Tenggara ke Eropa.

Thai Airways mengumumkan bahwa seluruh rute Eropa yang berangkat jelang tengah malam pada 27 Februari hingga awal 28 Februari dibatalkan karena penutupan tiba-tiba wilayah udara Pakistan sebagai imbas dari ketegangan antara India dan Pakistan.

"Tidak ada penerbangan Thai Airways antara Bangkok dan London, Munich, Paris, Brussels, Milan, Wina, Stockholm, Zurich, Copenhagen, dan Oslo pada Kamis pagi," sebut maskapai itu.

Pada saat makan siang, Thai Airways mengumumkan bahwa operasi penerbangan mereka ke Eropa kembali normal tanpa melalui wilayah udara Pakistan. Namun, penerbangan Thai Airways ke Pakistan tetap dibatalkan.

Adapun maskapai lain mengalihkan penerbangan mereka dan beberapa bahkan harus berhenti untuk mengisi bahan bakar tambahan demi menyelesaikan perjalan panjang ketika menghindari wilayah udara Pakistan. 

Sementara itu, Singapore Airlines mengumumkan bahwa beberapa penerbangan dari Singapura ke London harus berhenti di Dubai dan Mumbai untuk mengisi bahan bakar.

Sponsored

Peta jalur penerbangan masuk dan keluar dari Pakistan diposting di Twitter oleh perusahaan pelacakan penerbangan Flightradar24 pada hari Rabu menunjukkan semua penerbangan telah berhenti.

Sejumlah maskapai penerbangan India sempat mengumumkan penangguhan penerbangan ke beberapa bandara di dalam negeri pada hari Rabu. Namun, layanan kemudian dilanjutkan.

Analis penerbangan Geoffrey Thomas mengatakan gangguan rute itu kemungkinan akan menelan biaya jutaan dollar.

"Ini koridor utama dan ini merupakan gangguan serius karena semua lalu lintas telah didorong lebih jauh ke selatan di atas teluk Arab," kata Thomas. "Anda tidak bisa pergi lebih jauh ke utara karena Anda akan terbang di atas Himalaya - dan itu tidak boleh terjadi. Anda terkunci di koridor ini."

Meningkatnya krisis perbatasan

Ketegangan antara India dan Pakistan, yang telah memanas sejak pertengahan Februari, semakin meningkat Rabu (27/2) ketika Pakistan mengklaim angkatan udaranya menembak jatuh dua jet India di atas wilayah perbatasan Kashmir yang disengketakan.

Konfrontasi itu terjadi sehari setelah India mengatakan pihaknya meluncurkan serangan udara di wilayah Pakistan. Itu merupakan serangan pertama oleh Angkatan Udara India sejak perang 1971.

India mengonfirmasi hilangnya satu pesawat dalam insiden Rabu. Pakistan mengklaim menangkap seorang pilot India dan India menuntutnya untuk kembali dengan selamat.

Sebagai pembalasan India menembak jatuh sebuah jet Pakistan. 

India dan Pakistan sama-sama menguasai sebagian Kashmir, tetapi masing-masing mengklaim wilayah itu sepenuhnya. Pertempuran terbaru adalah krisis paling serius di wilayah perbatasan yang disengketakan selama bertahun-tahun.

Pemicu langsung untuk konfrontasi terbaru adalah serangan bom mobil bunuh diri pada 14 Februari di Kashmir yang dikuasai India, yang menewaskan 40 tentara paramiliter India.

India menyalahkan kelompok militan Jaish-e-Mohammed (JeM) atas serangan itu, yang paling mematikan terhadap pasukan keamanan sejak awal pemberontakan pada akhir 1980-an. India juga menuduh Pakistan memiliki keterlibatan langsung dalam serangan itu. Pakistan membantahnya.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid