sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengunjuk rasa KTT G20 Buenos Aires dijaga ketat

KTT G20 berlangsung pada saat yang sulit bagi Argentina. Inflasi berjalan sekitar 40% tahun ini.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Sabtu, 01 Des 2018 23:30 WIB
Pengunjuk rasa KTT G20 Buenos Aires dijaga ketat

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di Buenos Aires pada Jumat, waktu setempat, untuk menentang kebijakan ekonomi Kelompok 20 (G20), ketika kekuatan ekonomi terkemuka di dunia membuka konferensi tingkat tinggi di ibu kota Argentina itu.

Namun, pengunjuk rasa itu tidak dapat bergerak leluasa ke dekat pertemuan pemimpin Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan kekuatan lain di dunia tersebut, yang diperkirakan didominasi perang dagang AS-Cina.

Polisi, pasukan penjaga pantai, dan patroli perbatasan menutup daerah seluas 12 kilometer persegi di sekitar pusat konvensi Costa Salguero, yang terletak di tepi sungai, tempat KTT itu diadakan. Lalu lintas barang di Sungai La Plata ditutup untuk kepentingan acara tersebut.

Sebagian besar wilayah Buenos Aires ditutup untuk unjuk rasa, yang diselenggarakan koalisi serikat pekerja dan kelompok hak asasi manusia.

"Kami menentang kebijakan G20, yang merobek-robek dunia. Di Argentina dan tempat lain di dunia terjadi kekurangan di sektor pendidikan, makanan, dan pekerjaan, karena kebijakan-kebijakan yang mereka bahas di sana," kata Patricia Silvino, pekerja pabrik.

KTT tersebut berlangsung pada saat yang sulit bagi Argentina. Inflasi berjalan sekitar 40% tahun ini, sementara ekonomi terkontraksi.

"Jatuhlah kapitalisme dan jatuhlah G20!" teriak Benjamin Grillo, guru matematika SMA, memprotes pemotongan anggaran di sektor pendidikan di Argentina.

Presiden Mauricio Macri, pendukung pasar bebas yang terpilih tahun 2015 di tengah-tengah harapan tinggi bahwa dia dapat membawa perekonomian negara itu, setelah bertahun-tahun menghadapi masalah perdagangan dan pengetatan mata uang. Popularitasnya jatuh, sementara mata uang peso kehilangan nilainya dan rata-rata daya beli orang Argentina juga hilang.

Transportasi umum ditangguhkan, dan ratusan jalan di persimpangan dirintangi untuk mengendalikan lalu lintas dan kerumunan. Jumat dinyatakan sebagai hari libur, dan pemerintah kanan-tengah Argentina menyarankan orang-orang tinggalkan kota demi KTT itu.

Langkah-langkah tersebut membuat para aktivis sulit untuk turun ke jalan. Beberapa kelompok menyewa bus-bus swasta untuk mengangkut pengunjuk rasa dari berbagai daerah ke kota itu. Pemerintah mengatakan, mengerahkan 25.000 polisi guna menghadapi kemungkinan kekerasan. (Ant).

Berita Lainnya
×
tekid