Penyanyi Sinead O'Connor masuk Islam
Setelah menjadi mualaf, Sinead O'Connor mengganti namanya menjadi Shuhada'.
Penyanyi dan penulis lagu asal Irlandia Sinead O'Connor mengumumkan bahwa dirinya telah menjadi seorang mualaf.
Setelah berganti keyakinan, perempuan berusia 51 tahun itu mengubah namanya menjadi Shuhada'.
Nama Sinead O'Connor mendunia saat membawakan lagu berjudul Nothing Compares 2 U versinya. Lagu tersebut ditulis oleh Prince dan sempat pula dinyanyikannya.
Dalam sebuah cuitan di Twitter, Sinead O'Connor mengutarakan rasa terima kasihnya kepada sesama muslim atas dukungan yang mereka berikan.
Thank you so much to all my Muslim brothers and sisters who have been so kind as to welcome me to Ummah today on this page. You can’t begin to imagine how much your tenderness means to me ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ — Shuhada’ Davitt (@MagdaDavitt77) October 25, 2018
Dia menegaskan bahwa keputusannya pindah agama adalah kesimpulan alamiah dari perjalanan seorang teolog.
Pada Jumat (19/10), Sinead O'Connor mengunggah video dirinya tengah menyenandungkan azan. Reaksi pun beragam. Akun @jacodreyfus menulis haram bagi wanita untuk melantunkan azan. Meski demikian, tidak sedikit netizen mendukungnya.
Here is my 1st attempt at singing the Azan. I got some pronouncition wrong because emotions took me from my page... but there’ll be hundreds of others onstage to come ... https://t.co/vDFyheqOOc
Kamis (26/10), seorang teolog Islam Umar Al-Qadri mengunggah video yang menampilkan dirinya tengah menuntun Sinead O'Connor untuk mengucap dua kalimat syahadat.
Renowned Irish singer formerly known as Sinead O’Connor and now as Shuhada, @MagdaDavitt77, proclaimed the Shahadah. We pray that Allah grants her Peace in all aspects of this life and hereafter, Ameen. She has a truthful soul. Pls join me in wishing her the best in her future. pic.twitter.com/LDIqymGZ0K — Shaykh Dr Umar Al-Qadri (@DrUmarAlQadri) October 26, 2018
Ini bukan kali pertama bagi Sinead O'Connor, yang mengubah namanya secara resmi menjadi Magda Davitt pada tahun lalu, bicara secara terbuka tentang agama.
Pada tahun 1992, dia memicu kontroversi setelah merobek foto Paus. Aksinya tersebut disiarkan secara langsung di televisi Amerika Serikat.
Tujuh tahun kemudian, dia ditahbiskan sebagai pastor oleh sebuah gereja di Lourdes. Gereja Katolik yang tidak mengizinkan perempuan menjadi pastor, tidak mengakui upacara tersebut. (BBC)