sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Studi: Korea Utara teratas dalam indeks perbudakan modern

Satu dari 10 orang di Korea Utara hidup dalam kondisi perbudakan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 20 Jul 2018 21:17 WIB
Studi: Korea Utara teratas dalam indeks perbudakan modern

Perbudakan modern paling banyak terjadi di Korea Utara dan negara dengan rezim represif lainnya. Namun negara-negara maju juga memikul tanggung jawab terkait itu karena mereka mengimpor barang senilai US$350 miliar yang proses produksinya mencurigakan, demikian menurut sebuah penelitian yang dirilis pada Kamis (19/7).

Indeks Perbudakan Global memperkirakan bahwa 40,3 juta orang di seluruh dunia menjadi sasaran perbudakan modern pada tahun 2016, dengan konsentrasi tertinggi di Korea Utara. Satu dari 10 orang di Korea Utara hidup dalam kondisi perbudakan.

Laporan tersebut disusun oleh Walk Free Foundation, sebuah kampanye antiperbudakan yang didirikan oleh miliarder Australia Andrew Forrest.

Tujuan dari penyusunan indeks ini adalah untuk menekan pemerintah dan perusahaan agar melakukan lebih banyak lagi upaya untuk mengakhiri perbudakan modern dengan menyediakan data tentang jumlah orang yang terlibat dan dampaknya di seluruh dunia.

"Dengan mengurai arus perdagangan dan fokus pada produk yang berisiko melibatkan perbudakan modern yang diimpor oleh kekuatan ekonomi utama, menjadi jelas bahwa bahkan negara terkaya memiliki tanggung jawab yang jelas dan segera untuk merespons perbudakan modern baik di dalam negeri maupun di luar perbatasan mereka," ungkap laporan penelitian tersebut seperti dikutip dari USA Today, Jumat (20/7).

"Negara-negara maju terpapar pada risiko perbudakan modern tidak hanya ketika kejahatan ini dilakukan di dalam perbatasan nasional mereka, tetapi juga ketika risiko itu secara efektif ditransfer kepada mereka melalui produk yang mereka impor."

Perbudakan modern melibatkan penggunaan ancaman, kekerasan dan penipuan untuk mengambil alih kemampuan orang mengendalikan tubuh mereka sendiri, menolak jenis pekerjaan tertentu atau berhenti bekerja sama sekali.

Laporan tersebut mengutip batu bara, coklat, kapas, kayu dan ikan sebagai salah satu produk yang mungkin tercemar oleh perbudakan modern.

Sponsored

Di Korea Utara, ekspor batu bara adalah bidang yang paling dikhawatirkan.

Indeks ini memuat Eritrea, Burundi, Republik Afrika Tengah, Afghanistan, Mauritania, Sudan Selatan, Pakistan, Kamboja dan Iran sebagai pelanggar terburuk setelah Korea Utara.

Rezim represif menjadi perhatian khusus karena "populasi mereka bekerja untuk menopang pemerintah," menurut laporan itu.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid