Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri mengundurkan diri

Perdana Menteri Lebanon yang ditunjuk Saad Hariri mengundurkan diri pada Kamis (15/7). Padahal, ia ditugaskan untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Hariri menyatakan, bahwa Presiden Michel Aoun belum menerima susunan kabinet terbarunya kurang dari 24 jam setelah perdana menteri tiga kali mengajukan proposal.

"Selama percakapan, kami mengusulkan agar Presiden mengambil lebih banyak waktu untuk memikirkan proposal tersebut, dan (Aoun) mengatakan bahwa sepertinya kami tidak akan setuju," kata Hariri kepada wartawan setelah pertemuan 20 menit itu.

"Untuk itu saya mengundurkan diri dari pembentukan pemerintahan. Tuhan tolong negara ini," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan Lebanon meragukan kesediaan Hariri untuk membentuk pemerintahan.

Menurut pernyataan itu, Hariri menolak permintaan Aoun untuk amandemen proposal dan menambahkan bahwa keputusan Hariri dari diskusi lebih lanjut menunjukkan bahwa dia telah mengambil keputusan sebelumnya untuk mengundurkan diri.

Sebelum pertemuan, Aoun menerima pesan bersama dari Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Prancis, Yves Le Drian yang memintanya untuk mempercepat pembentukan pemerintah, menurut pernyataan dari kantor Aoun. Pesan itu disampaikan melalui duta besar AS untuk Beirut Dorothy Shea dan duta besar Prancis Anne Grillo.

Lira Lebanon, yang telah kehilangan lebih dari 90% nilainya dalam waktu kurang dari dua tahun, jatuh nilainya dalam beberapa menit setelah pengumuman pengunduran diri Hariri. Mata uang negara itu telah jatuh bebas sejak pemberontakan rakyat terhadap elit penguasa Lebanon mencengkeram negara itu pada Oktober 2019.

Lebanon tidak memiliki pemerintahan sejak Perdana Menteri sementara Hassan Diab mengundurkan diri setelah ledakan pelabuhan Beirut Agustus 2020 yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai ribuan orang. 

Kekosongan telah memperburuk kemerosotan keuangan dan kerusakan infrastruktur negara yang cepat, yang telah menyebabkan pemadaman listrik yang terkadang melebihi 22 jam dalam sehari.

Aoun, yang partai politiknya mengendalikan blok parlementer terbesar di negara itu, telah berselisih dengan Hariri mengenai pembentukan Kabinet.

Pertikaian politik telah memicu perasaan putus asa dan kemarahan terhadap elit penguasa Lebanon di jalan-jalan Lebanon. Banyak orang Lebanon semakin frustrasi dengan apa yang dipandang sebagai perselisihan politik bisnis seperti biasa dalam menghadapi bencana ekonomi yang berkembang.

Dalam laporan Desember 2020, Bank Dunia menjuluki krisis ekonomi Lebanon sebagai "depresi yang disengaja" di mana kelambanan pemerintah memperburuk dampak krisis keuangan. (Sumber edition.cnn.com).