sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pererat hubungan penerbangan, Uni Eropa-ASEAN akan teken CATA

Sebelum dengan ASEAN, Uni Eropa telah lebih dulu meneken CATA dengan Maroko dan Turki.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 05 Des 2018 10:18 WIB
Pererat hubungan penerbangan, Uni Eropa-ASEAN akan teken CATA

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengungkapkan pada 2019 Uni Eropa dan ASEAN tidak menutup kemungkinan akan meneken perjanjian transportasi udara komprehensif (CATA) yang telah dirundingkan selama dua tahun terakhir.

"Mungkin tahun depan sudah bisa mencapai kesimpulan," jelas Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend di kediamannya di Kebayoran, Jakarta, Selasa (4/12).

Perjanjian ini menyoroti hal-hal seperti standar keselamatan bersama dari transportasi udara antara ASEAN dan Eropa. Perjanjian serupa sebelumnya telah dilakukan Uni Eropa dengan Turki dan Maroko. 

CATA terbukti membawa dampak positif dengan adanya peningkatan lalu lintas udara dari kedua belah pihak.

Perjanjian Penerbangan Sipil dan Transportasi ini adalah bagian dari peningkatan kerja sama finansial antara dua organisasi multilateral tersebut.

"Pada tahun 2007 hingga 2013 itu kira-kira 70 juta euro selama tujuh tahun, dan sekarang sejak 2014 hingga 2020 ditingkatkan menjadi 170 juta euro," jelas Dubes Guerend.

Kerja sama ini fokus pada sejumlah arah, sebagian besar akan mendukung upaya ASEAN untuk meningkatkan konektivitas, mengurangi dan menyederhanakan kontrol perbatasan, serta konektivitas infrastruktur. Kemudian, Uni Eropa juga menyokong upaya ASEAN dalam hal mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Dalam isu perdagangan, Dubes Guerend mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Uni Eropa berambisi untuk menerapkan Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-ASEAN. Perjanjian ini menurutnya akan terlaksana setelah Uni Eropa memiliki dukungan berupa tanda tangan perjanjian dari mayoritas negara anggota ASEAN.

Sponsored

"Singapura sudah tanda tangan, Vietnam sebentar lagi akan tanda tangan, dan sekarang sedang dalam proses negosiasi dengan Indonesia. Setelah Indonesia setuju, kita benar-benar dapat berpikir lebih jauh tentang Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-ASEAN ini," tuturnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid