sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peringatan Trump: Bersiaplah untuk dua minggu yang sangat sulit

AS mencatat lebih dari 188.500 kasus Covid-19, tertinggi di dunia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 01 Apr 2020 10:24 WIB
Peringatan Trump: Bersiaplah untuk dua minggu yang sangat sulit

Presiden Donald Trump pada Selasa (31/3) memperingatkan Amerika Serikat untuk bersiap menghadapi dua minggu yang sangat, sangat menyakitkan. Gedung Putih memproyeksikan bahwa pandemik coronavirus jenis baru dapat merenggut 100.000 hingga 240.000 jiwa, bahkan meski social distancing dipertahankan. 

"Saya ingin setiap warga AS bersiap untuk hari-hari sulit yang terbentang di depan," ujar Trump di Gedung Putih. "Kita akan melalui dua minggu yang sangat sulit. Ini akan menjadi dua minggu yang sangat, sangat menyakitkan."

AS mencatat lebih dari 188.500 kasus Covid-19, tertinggi di dunia. Lebih dari 3.800 orang di antaranya meninggal dan lebih dari 7.000 orang sembuh.

Trump sendiri telah banyak menuai kecaman karena dinilai memperburuk krisis dengan gagal mempersiapkan alat uji, alat bantu pernapasan, dan hal-hal mendesak lainnya.

Pada Selasa pula, Deborah Birx, koordinator respons gugus tugas Covid-19 Gedung Putih mengatakan bahwa model menunjukkan skenario kasus terburuk antara 1,5 juta hingga 2,2 juta kematian terjadi di AS tanpa mitigasi.

Namun dengan langkah-langkah mitigasi yang dipertahankan, dia mengatakan bahwa "gunung" dapat dikurangi menjadi "bukit", yaitu dengan proyeksi 100.000-240.000 kematian. Jumlah itu bisa lebih rendah jika orang-orang mengubah perilaku mereka.

Deborah menunjukkan grafik di mana New York memiliki kasus kumulatif tertinggi, disusul New Jersey, kemudian 48 negara bagian lainnya berkumpul bersama. Birx menyatakan harapan bahwa social distancing dapat mencegah bencana lebih besar di negara-negara tersebut.

Mitigasi dini, disebut Deborah, memperlambat penyebaran Covid-19 di California dan Washington. "Itu memberi kita harapan besar. Komunitaslah yang akan melakukan ini. Tidak ada 'magic bullet'. Tidak vaksin atau terapi ajaib. Ini hanya soal perilaku."

Sponsored

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Anthony Fauci menegaskan bahwa AS harus siap untuk kemungkinan buruk termasuk kemungkinan akan ada 100.000 kasus kematian akibat Covid-19.

"Apakah akan sebanyak itu? Saya tentu berharap tidak, dan menurut saya semakin kita mendorong mitigasi, semakin kecil kemungkinan angka itu ... Kita yakin mitigasi adalah trik," ujar dia.

Pada Minggu (29/3), Trump telah memperpanjang masa social distancing dan panduan lainnya terkait coronavirus jenis baru hingga 30 April. Dia membela kebijakannya tersebut dengan mengatakan, "Banyak orang bilang, 'Tak perlu lakukan apa pun, pasti akan berlalu. Dan anggap saja itu flu.' Tapi itu bukan flu. Ini ganas."

Sebelumnya, sang presiden kerap membandingkan Covid-19 dengan flu biasa.

Meski para ahli kesehatan masyarakat telah memberi peringatan lebih awal terkait Covid-19 berdasar laporan dari China, Trump mengklaim, "Tidak ada yang tahu betapa menularnya ini. Menurut saya dokter mana pun tidak mengetahuinya saat itu. Orang-orang belum pernah melihat yang seperti ini."

Trump membantah bahwa sikap meremehkannya dalam merespons Covid-19 telah memberi rakyatnya rasa aman yang palsu dan dia juga menepis kritik yang menyebutkan bahwa dia seharusnya lebih bersedia untuk menyampaikan kabar buruk.

"Sangat mudah menjadi sesuatu yang negatif, tapi saya ingin memberi orang-orang harapan ... Saya ingin memberi orang perasaan bahwa kita semua memiliki kesempatan," kata dia.

Trump menambahkan bahwa angka 100.000, berdasar model yang ditunjukkan Deborah, sangat rendah. Tapi di lain sisi dia menggambarkan itu sangat serius.

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyarankan orang-orang memanfaatkan syal sebagai masker wajah.

"Anda dapat menggunakan syal ... Gunakan syal jika mau daripada keluar untuk mendapatkan masker pelindung. Kami memang memproduksi jutaan masker, tapi kamu mau mereka diperuntukkan bagi rumah sakit. Kami tidak ingin orang-orang bersaing dengan rumah sakit yang benar-benar membutuhkannya," ujar Trump. (The Guardian dan Sky News)

Berita Lainnya
×
tekid